-
Pencarian bocah hilang Blitar dihentikan setelah tujuh hari operasi.
-
Korban terakhir terlihat menuju sungai berjarak seratus meter.
-
BPBD rilis ciri fisik korban untuk bantu identifikasi masyarakat.
SuaraJatim.id - Harapan keluarga untuk menemukan bocah hilang berinisial APN (8) dari Desa Jaten, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur (Jatim), berakhir pilu.
Setelah melakukan penyisiran intensif selama tujuh hari, tim gabungan resmi menghentikan operasi pencarian lantaran tidak menemukan tanda-tanda keberadaan korban.
Penghentian ini dilakukan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang mengatur batas waktu pencarian korban hilang.
Kepala BPBD Kabupaten Blitar, Wahyudi, menjelaskan bahwa masa operasi telah mencapai batas maksimal.
“Pencarian selama 7 hari, survivor belum ditemukan, dan sesuai SOP, pencarian berlangsung selama 7 hari, maka Opsar dinyatakan ditutup dan tim kembali ke satuan induk,” katanya, dikutip dari BeritaJatim, Jumat (28/11/2025).
Selama pencarian, tim gabungan dari BPBD, kepolisian, TNI, dan relawan telah menyisir lokasi secara manual. Mereka memantau titik-titik yang dicurigai di aliran sungai tempat korban terakhir terlihat hingga sepanjang Sungai Brantas.
Informasi pun digali dari penambang pasir serta operator penyeberangan sungai. Namun, hasil tetap nihil. “Namun hingga kini masih belum menemukan hasil,” tegas Wahyudi.
Kabar hilangnya bocah hilang ini pertama kali mencuat setelah APN tidak kembali ke rumah sejak Rabu (19/11/2025). Pihak keluarga sempat melakukan pencarian mandiri selama dua hari, namun usaha itu tidak membuahkan hasil sehingga laporan resmi baru disampaikan ke BPBD dan kepolisian pada Jumat (21/11/2025).
“Menurut keterangan keluarga, korban APN hilang sejak Rabu. Keluarga sempat berusaha mencari sendiri selama dua hari tapi tidak ketemu,” ujar Wahyudi, Sabtu (22/11/2025).
Berdasarkan keterangan saksi, bocah hilang tersebut terakhir terlihat berjalan menuju arah Sungai Proyek Jaten yang jaraknya sekitar 100 meter dari rumah. Diduga korban tergelincir atau terseret arus, mengingat curah hujan tinggi yang membuat debit air sungai naik tidak menentu.
BPBD juga merilis ciri-ciri APN untuk memudahkan identifikasi masyarakat. Ia terakhir terlihat mengenakan baju ungu dan celana kuning.
Selain itu, korban memiliki keterlambatan berbicara. “Korban memiliki ciri khusus yakni mengalami kesulitan atau keterlambatan berbicara (speech delay),” ungkap Wahyudi.
Sejak laporan diterima, tim gabungan telah melakukan asesmen dan penyisiran di sekitar lokasi terakhir korban terlihat. Pencarian dilakukan secara intensif mengingat kondisi korban yang rentan.
Namun operasi kini resmi dihentikan, dan keluarga hanya bisa menunggu apabila ada laporan temuan dari masyarakat terkait bocah hilang tersebut.
Berita Terkait
-
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Blitar, BMKG Ungkap Penyebabnya
-
Persebaya vs Arema, Bruno Moreira Tegaskan 'Rasa Lapar' Bajul Ijo untuk Bangkit di Super League
-
Lumajang Tetapkan Status Darurat Bencana Usai Erupsi Gunung Semeru
-
Tebing Longsor Menimpa Rumah dan Kendaraan di Ponorogo
-
Berkaca dari Erupsi Semeru, Ini Tindakan yang Wajib Dilakukan saat Gunung Api Meletus
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
Terkini
-
Pencarian Bocah Hilang di Blitar Dihentikan, Ini Alasannya
-
BRI Sukses Raih Penghargaan Internasional untuk CSR Melalui Program BRInita dan BRILiaN
-
Khofifah: Perkuat Pengawasan APIP untuk Cegah Praktik Korupsi!
-
Banyak Pengajuan Unit Usaha KDKMP Ditolak di Jatim, Ternyata Ini Penyebabnya
-
Malam Tahun Baru Penuh Warna: Musik, Nostalgia, dan Countdown Spektakuler