- Pekerja tewas akibat kecelakaan kerja saat memasang plafon ruko di Tulungagung.
- Polisi selidiki dugaan kelalaian penggunaan peralatan bangunan sederhana.
- Dua pekerja lain luka patah tulang setelah jatuh bersamaan tinggi.
SuaraJatim.id - Kasus kecelakaan kerja di sebuah ruko kawasan Desa Kepuh, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung, Jawa Timur (Jatim), menewaskan seorang pekerja bangunan. Kasus itu kini tengah diselidiki Polres Tulungagung yang menduga adanya indikasi kelalaian.
Peristiwa nahas itu terjadi saat tiga pekerja bangunan melakukan pemasangan plafon menggunakan tangga penopang sederhana.
Polisi menyebut insiden ini bermula ketika para pekerja tengah berada di ketinggian sekitar 5,2 meter. Kondisi tangga yang dipakai diduga tidak kokoh, hingga akhirnya patah ketika digunakan oleh tiga orang sekaligus.
Akibatnya, mereka terjatuh bersamaan dan memicu kecelakaan kerja serius di lokasi pembangunan.
Kapolsek Boyolangu, AKP Puji Retno, mengatakan pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), memasang garis polisi, serta memeriksa sejumlah saksi.
“Bangunan memiliki ketinggian 5,2 meter dan proses pemasangan plafon menggunakan tangga penopang sederhana. Tangga ini diduga tidak kokoh sehingga patah saat digunakan tiga orang sekaligus," katanya, Selasa (2/12/2025).
Korban tewas diketahui bernama Abdul Manan (56), warga Desa Kepuh. Ia terjatuh bersama dua rekannya dari ketinggian yang sama.
Kedua rekannya mengalami patah tulang dan dibawa ke pengobatan alternatif, sedangkan korban dievakuasi ke rumah sakit namun meninggal dalam perjalanan.
Polisi terus mendalami apakah penggunaan peralatan kerja sesuai standar keselamatan atau terdapat pelanggaran prosedur.
Retno menegaskan pihaknya memeriksa seluruh unsur terkait, mulai dari kondisi tangga, prosedur pemasangan plafon, hingga keterangan pemilik rumah yang mempekerjakan para pekerja.
“Kasus kecelakaan kerja ini masih kami selidiki. Keterangan saksi terus kami kumpulkan untuk mengetahui potensi unsur kelalaian,” ujarnya.
Jenazah korban telah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan setelah proses administrasi selesai di rumah sakit.
Polisi memastikan penanganan perkara dilakukan sesuai prosedur agar kejadian serupa dapat diantisipasi di kemudian hari. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Teori 'Menumpang Hidup' dan Alasan Mengapa Profesi Polisi Tetap 'Seksi'
-
Krisis Komunikasi Kasus Arya Daru: Ketika Bahasa Teknis Polisi Gagal Menjawab Keingintahuan Keluarga
-
Sebut Polisi Penjaga Supremasi Sipil, Direktur RPI: Ada Hubungan Erat dengan Masyarakat
-
Masyarakat Lebih Percaya Damkar daripada Polisi, Komisi III DPR: Ada yang Perlu Dibenahi!
-
Tanggapi Hasil Survei CISA, Sekjen JARI 98: Polri Garda Supremasi Sipil
Terpopuler
- 6 HP 5G Paling Murah di Bawah Rp 4 Juta, Investasi Terbaik untuk Gaming dan Streaming
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 November: Ada Rivaldo, Ribuan Gems, dan Kartu 110-115
- Bercak Darah di Pohon Jadi Saksi Bisu, Ini Kronologi Aktor Gary Iskak Tewas dalam Kecelakaan Maut
- 5 Shio Paling Beruntung Hari Ini Minggu 30 November 2025, Banjir Hoki di Akhir Bulan!
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
Pilihan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
-
Ironi di Kandang Sendiri: UMKM Wajib Sertifikasi Lengkap, Barang China Masuk Bebas?
-
Gubernur BI : Tiga Kunci Ini Bisa Bikin Indonesia Meroket di 2026, Apa Saja?
Terkini
-
Kronologi 3 Pekerja Bangunan Jatuh dari Ruko di Tulungagung, 1 Tewas dan 2 Patah Tulang!
-
5 Keutamaan Membaca Surat Yasin, Termasuk Meringankan Sakaratul Maut!
-
Momen Haru Hari Guru Nasional dan Hari Aksara Internasional 2025: Gubernur Khofifah Dapat Kejutan
-
Pemprov Jatim Raih Penghargaan Pariwara Anti Korupsi 2025:Pemacu Kerja Birokrasi Jujur, Akuntabel
-
CEK FAKTA: Puan Maharani dan Megawati Ancam Lengserkan Purbaya, Benarkah?