Riki Chandra
Selasa, 16 Desember 2025 | 21:25 WIB
Korban arisan bodong melapor ke Polda Jatim. [Dok. BeritaJatim]
Baca 10 detik
  • Ratusan korban arisan bodong di Kediri alami kerugian hingga miliaran rupiah.
  • Modus arisan online tawarkan keuntungan besar dengan istilah get motel.
  • Kasus arisan bodong Kediri dilaporkan dan ditangani Polda Jawa Timur.

SuaraJatim.id - Ratusan orang diduga menjadi korban penipuan arisan bodong yang dijalankan seorang perempuan berinisial NST, warga Kampung Dalem, Kota Kediri, Jawa Timur (Jatim).

Praktik arisan bodong di Kediri ini disebut telah merugikan peserta hingga Rp 5 miliar. Kasus ini kini resmi dilaporkan sejumlah korban ke Polda Jatim.

Salah satu korban berinisial E mengaku awalnya mengenal pelaku melalui kerja sama bisnis online penjualan pakaian bekas.

Kepercayaan yang terbangun sebagai pelanggan lama kemudian dimanfaatkan pelaku untuk menawarkan skema arisan dengan iming-iming keuntungan besar dalam waktu singkat.

“Saya kenal pelaku sebagai penjual pakaian. Saat itu menawarkan arisan dengan iming-iming keuntungan, akhirnya saya tergiur dan terus menambah nominal setoran,” katanya, dikutip dari BeritaJatim.com, Selasa (16/12/2025).

E menjelaskan, arisan tersebut menggunakan istilah “get dan motel” dengan janji keuntungan berlipat. Nominal setoran bervariasi dan disertai janji pencairan dana sesuai tanggal yang telah ditentukan.

Namun hingga waktu pencairan tiba, uang yang dijanjikan tak kunjung diterima. Total kerugian yang dialami E mencapai Rp15 juta.

“Saya tertarik, saya tambah-tambahi lagi menjadi Rp 7 juta, jadi Rp 10 juta seperti itu. Tinggal tunggu tanggalnya saja. Katanya cair, tapi enggak cair juga,” terangnya.

Korban lain berinisial R mengaku tertarik mengikuti arisan setelah melihat unggahan media sosial pelaku yang menampilkan bukti pencairan arisan sebelumnya.

Pemilik warung di Kediri itu menyebut, pada tahap awal arisan dengan nominal kecil memang sempat cair sehingga menumbuhkan rasa percaya.

“Awalnya get kecil-kecil dulu. Setelah itu saya berani beli yang besar karena kelihatannya amanah,” ungkap R.

R mengaku mengalami kerugian lebih dari Rp 55 juta. Ia mengikuti arisan tersebut sejak awal November dan membeli puluhan slot arisan dengan janji keuntungan hingga dua kali lipat.

“Yang terakhir saya beli Rp 10 juta, dijanjikan motel Rp 22 juta. Tapi sampai sekarang tidak ada,” katanya.

Para korban juga mengungkapkan, saat mulai mempertanyakan pencairan dana, pelaku justru meminta agar kasus tersebut tidak diviralkan.

“Katanya jangan diviralkan, walaupun nanti uangnya enggak cair. Setelah itu dia menghilang dan enggak ada tanggung jawab sama sekali,” kata E.

Load More