-
Pelajar SD Tulungagung terpapar radikalisme lewat aktivitas media sosial.
-
Pendampingan psikososial dan deradikalisasi dilakukan tanpa pendekatan represif.
-
Orang tua diminta aktif awasi aktivitas digital anak.
SuaraJatim.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungagung, Jawa Timur, melakukan pendampingan intensif terhadap kasus radikalisme anak yang menimpa seorang pelajar kelas V sekolah dasar (SD).
Anak SD itu terpapar paham radikal jaringan teroris internasional melalui aktivitas media sosial, sebelum akhirnya terdeteksi lewat pemantauan siber aparat keamanan.
Penanganan kasus radikalisme anak ini dilakukan secara terpadu oleh Pemkab Tulungagung bersama aparat keamanan dan lembaga terkait.
Kepala Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBPPPA) Tulungagung, Kasil Rokhmad, menyebut intervensi dilakukan setelah adanya temuan aktivitas mencurigakan di dunia digital.
“Anak ini terpapar dari aktivitas media sosial. Saat ini sudah menjalani pendampingan dan deradikalisasi, dan perkembangannya cukup positif,” kata Kasil, Selasa (16/12/2025).
Kasil menjelaskan, awal mula paparan radikalisme anak tersebut berasal dari kebiasaan korban mengunggah konten bernuansa kekerasan di akun TikTok miliknya. Unggahan itu kemudian menarik perhatian jaringan teroris internasional yang aktif memantau media sosial.
Dari sana, korban diajak bergabung ke sejumlah grup WhatsApp yang berisi konten ajakan kekerasan. Dalam grup tersebut, anak menerima paparan berulang terkait ideologi ekstrem.
Total terdapat lima grup WhatsApp yang sempat diikuti korban sebelum aktivitas itu terdeteksi oleh Densus 88 Antiteror dan BNPT.
“Karena kemampuan bahasa Inggris-nya cukup baik, anak ini dengan cepat menyerap konten yang disebarkan jaringan tersebut,” ujarnya.
Setelah terdeteksi, aparat melakukan intervensi dini dengan pendekatan perlindungan anak, bukan tindakan represif. Pemkab Tulungagung kemudian memberikan pendampingan psikososial, edukasi kebangsaan, serta penguatan peran keluarga sebagai bagian dari proses deradikalisasi.
Menurut Kasil, pendampingan telah berjalan sekitar satu bulan dan menunjukkan perkembangan positif. Proses tersebut mendapat dukungan penuh dari orang tua korban dan difokuskan pada pemulihan kondisi psikologis anak serta perlindungan hak-haknya.
Selain kasus pelajar SD, KBPPPA Tulungagung juga mencatat adanya satu pelajar tingkat SMA ber-KTP Tulungagung yang terpapar paham serupa. Meski bersekolah di luar daerah, pelajar tersebut kini juga menjalani proses deradikalisasi oleh pihak terkait.
“Kami mengimbau orang tua agar lebih aktif mengawasi aktivitas digital anak. Pengawasan dan komunikasi keluarga menjadi kunci pencegahan paparan radikalisme anak sejak dini,” kata Kasil.
Kasus ini menegaskan pentingnya pengawasan media sosial dan peran keluarga dalam melindungi anak dari paparan ideologi ekstrem di ruang digital. (Antara)
Berita Terkait
-
Banjir Lahar Hujan Semeru Kepung Permukiman, Ratusan Warga Terisolasi
-
Lumajang Tetapkan Status Darurat Bencana Usai Erupsi Gunung Semeru
-
Tebing Longsor Menimpa Rumah dan Kendaraan di Ponorogo
-
Berkaca dari Erupsi Semeru, Ini Tindakan yang Wajib Dilakukan saat Gunung Api Meletus
-
Jejak Erupsi Gunung Semeru Sejak 1818, Letusan Terbaru Tahan 178 Pendaki di Ranu Kumbolo
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Dividen Interim BRI 2025 Diumumkan, Saham Berhak Terima Rp137 per Lembar
-
Kronologi Penemuan Mayat Mahasiswi UMM di Pasuruan, Diduga Dibunuh hingga Oknum Polisi Diamankan!
-
BRI Salurkan Bantuan Tanggap Darurat untuk Korban Bencana Sumatra, Dukung Percepatan Pemulihan
-
BRI Siapkan Rp21 Triliun Sambut Nataru 2025/2026, Bisa Didapat via BRImo dan AgenBRILink
-
Nasib Jamaah Haji Asal Malang Hilang di Mekkah Belum Diketahui, Petugas Tes DNA Keluarga