-
Mayat mahasiswi ditemukan warga di sungai Purwosari Pasuruan pagi hari.
-
Penyelidikan Polda Jatim mengarah ke oknum polisi Polres Probolinggo.
-
Terduga pelaku diamankan, polisi masih memburu kemungkinan pelaku lain.
SuaraJatim.id - Kasus penemuan mayat mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Pasuruan, Jawa Timur (Jatim) memasuki babak baru. Seorang anggota Polres Probolinggo diamankan karena diduga terlibat dalam kasus dugaan pembunuhan itu.
Mayat mahasiswi UMM di Pasuruan ditemukan pada Selasa (16/12/2025) sekitar pukul 06.30 WIB. Warga menemukan sesosok jenazah perempuan di aliran sungai kawasan Jalan Raya Purwosari, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan.
Korban diketahui bernama Faradillah Amalia Najwa (21), mahasiswi asal Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo. Sejak laporan diterima, aparat Polda Jawa Timur melakukan olah tempat kejadian perkara, mengevakuasi jenazah ke RS Bhayangkara, memeriksa sejumlah saksi, serta mengamankan barang bukti.
Rangkaian langkah awal tersebut menjadi kunci pengungkapan penemuan mayat mahasiswi UMM di Pasuruan.
Hasil pendalaman penyelidikan mengarah pada seorang terduga pelaku berinisial AS. Ia diketahui merupakan personel aktif Polres Probolinggo Kabupaten dan memiliki hubungan kekerabatan dengan korban.
Tim Jatanras Polda Jawa Timur kemudian mengamankan AS tanpa perlawanan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Mapolda Jatim.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Jules Abraham Abast menegaskan komitmen institusinya dalam menangani kasus ini secara profesional.
“Polda Jawa Timur menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya korban. Kami memastikan proses hukum berjalan objektif dan tidak ada perlakuan khusus, meskipun yang bersangkutan merupakan anggota Polri,” ujar Jules, dikutip dari BeritaJatim, Rabu (17/12/2025).
Dalam perkembangan penemuan mayat mahasiswi UMM di Pasuruan ini, polisi juga mengungkap dugaan keterlibatan pihak lain. Penyelidikan masih terus berjalan dan pengejaran terhadap terduga pelaku lain dilakukan. Motif kejahatan hingga kini belum dipublikasikan karena masih dalam tahap pendalaman.
Sementara itu, penyebab pasti kematian korban masih menunggu hasil visum et repertum serta rencana otopsi yang dilakukan atas persetujuan keluarga. Polda Jatim menegaskan proses pidana akan didahulukan sebelum penegakan kode etik terhadap oknum polisi yang terlibat.
“Siapapun yang terbukti melanggar hukum akan diproses pidana terlebih dahulu, kemudian dikenakan sanksi kode etik. Tidak ada kompromi,” katanya.
Berita Terkait
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Tak Ada Barang Hilang, Apa Motif di Balik Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon?
-
Geger Anak Bunuh Ibu Kandung di Medan, Pelaku Siswi SD Dikenal Ramah dan Berprestasi
-
Jenazah Alvaro Kiano Nugroho Diserahkan Kembali ke Keluarga
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Kronologi Penemuan Mayat Mahasiswi UMM di Pasuruan, Diduga Dibunuh hingga Oknum Polisi Diamankan!
-
BRI Salurkan Bantuan Tanggap Darurat untuk Korban Bencana Sumatra, Dukung Percepatan Pemulihan
-
BRI Siapkan Rp21 Triliun Sambut Nataru 2025/2026, Bisa Didapat via BRImo dan AgenBRILink
-
Nasib Jamaah Haji Asal Malang Hilang di Mekkah Belum Diketahui, Petugas Tes DNA Keluarga
-
Lebih dari 2 Dekade di Pasar Modal, Saham BBRI Telah Bertransformasi Berkelanjutan