Riki Chandra
Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:28 WIB
Longsor tebing setinggi 10 meter terjang mobil di Jalur Tawangmangu–Magetan. [Dok. BeritaJatim]
Baca 10 detik
  •  Longsor tebing setinggi 10 meter hantam mobil Xenia.

  • Jalur Tawangmangu–Magetan sempat lumpuh akibat material longsor.

  • Akses kembali dibuka setelah kondisi lereng dinyatakan stabil.

SuaraJatim.id - Longsor tebing setinggi 10 meter terjang mobil di Jalur TawangmanguMagetan pada Jumat malam (26/12/2025). Peristiwa itu sempat membuat jalur penghubung Jawa TengahJawa Timur itu lumpuh total.

Peristiwa ini terjadi di Dusun Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, menyusul hujan deras yang mengguyur kawasan lereng Gunung Lawu sejak sore hari.

Saat kejadian, sebuah mobil Xenia diketahui melaju dari arah Magetan menuju Tawangmangu. Tanpa peringatan, material tanah dan batu dari tebing setinggi sekitar 10 meter meluncur deras dan langsung menghantam badan kendaraan tersebut.

Akibat longsor tebing 10 meter terjang mobil di Jalur Tawangmangu–Magetan, sejumlah penumpang di dalam mobil mengalami luka-luka.

Benturan keras material longsoran menyebabkan kendaraan mengalami kerusakan cukup parah di bagian samping dan depan. Warga sekitar yang mendengar suara runtuhan segera mendatangi lokasi untuk memberikan pertolongan awal.

Petugas gabungan dari BPBD Karanganyar, Polri, TNI, serta relawan bergerak cepat menuju lokasi kejadian. Proses evakuasi dilakukan secara manual mengingat kondisi medan yang licin dan minim pencahayaan.

“Petugas gabungan bersama warga segera mengevakuasi korban dan membawa mereka ke fasilitas medis terdekat untuk mendapatkan perawatan,” ungkap salah satu warga, Siswohandoyo, Sabtu (27/12/2025).

Secara geologis, wilayah Tawangmangu dikenal memiliki tingkat kerawanan longsor yang tinggi. Struktur tanah vulkanik yang berporositas besar, dipadukan dengan lapisan batuan padat di bawahnya, membuat kawasan ini rentan mengalami pergerakan tanah. Kondisi tersebut semakin diperparah oleh intensitas hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir.

Kemiringan lereng yang curam serta perubahan penggunaan lahan di kawasan Gunung Lawu juga meningkatkan risiko terjadinya bencana.

Berdasarkan pemetaan sistem informasi geografis (GIS), sebagian besar wilayah Tawangmangu masuk dalam zona risiko tinggi hingga sangat tinggi terhadap kejadian longsor, terutama saat cuaca ekstrem.

Meski sempat memicu kemacetan panjang, petugas gabungan bersama warga mulai membersihkan material longsoran sejak dini hari.

Upaya pembersihan dilakukan dengan peralatan manual untuk memastikan tidak ada sisa material yang membahayakan pengguna jalan.

Jalur Tawangmangu–Magetan akhirnya kembali dibuka secara penuh pada Sabtu (27/12/2025). Pembukaan akses dilakukan setelah petugas memastikan lereng dalam kondisi relatif stabil dan cuaca mulai membaik. Jalur ini kini dapat dilalui tanpa sistem buka-tutup.

Meski demikian, aparat tetap mengimbau pengguna jalan agar waspada. BMKG memperkirakan potensi hujan ringan hingga sedang masih akan terjadi di wilayah tersebut.

Warga diminta segera melapor apabila menemukan tanda-tanda bencana susulan, seperti retakan tanah atau suara gemeretak dari tebing, guna mengantisipasi longsor tebing 10 meter terjang mobil di Jalur Tawangmangu–Magetan kembali terulang.

Load More