SuaraJatim.id - Final Piala Presiden 2019 yang membuat tim Arema FC juara, Jumat (12/4/2019) malam, menyisakan kisah kemanusiaan.
Hal itu setelah anggota Polres Malang berpangkat Inspektur Polisi Satu (Iptu), rela melepas kaos bertuliskan ‘POLISI’ dan diberikannya pada seorang anak kecil yang basah kuyup. Bocah tersebut terpisah dari orang tuanya.
Adalah Iptu Sugik Hernawan, mantan personel intelijen Polres Malang itu, kini menjabat Kasiewas Polres Malang, yang viral berkat aksi spontannya tersebut.
“Saya hanya kasihan. Kok ada anak kecil, tidak pakai baju habis kehujanan dan terpisah dari orangtuanya,” ungkap Iptu Sugik Hernawan, Sabtu (13/4/2019) sore melalui sambungan telepon kepada Beritajatim.com.
Baca Juga:Berterima Kasih ke Ketum Parpol, Jokowi Tak Sebut Nama Romahurmuziy
Sugik menceritakan, ia hanya berniat menolong anak kecil suporter Aremania. “Awalnya saya itu dilapori, pak ini ada anak kecil yang ditinggal orangtuanya. Saya kaget, ini anak siapa. Tak pakai baju, basah kuyup dan kedinginan,” bebernya.
Iptu Sugik kemudian menanyakan siapa nama orangtuanya. Karena pada saat kejadian cuaca di Stadion Kanjuruhan hujan deras dan dipadati puluhan ribu suporter, Iptu Sugik tak sampai hati membiarkan anak kecil tersebut kedinginan.
“Saya sempat berpikir untuk pinjam jaket suporter Aremania, maksud saya nanti saya ganti. Tapi karena situasinya tidak memungkinkan dan posisi anak kecil tersebut berada di pintu VVIP yang steril, saya nekat saja lepas baju dinas. Lalu kaos dalam saya copot dan saya berikan pada anak kecil itu,” terang Sugik sembari tertawa.
Atas aksinya tersebut, Iptu Sugik tak menyangka ada yang memotretnya hingga menjadi viral di media sosial Facebook.
“Saya tidak punya niat apa pun. Cuma kasihan saja melihat anak kecil itu. Saya spontan membuka baju, melepas kaos dalam dan memberikannya. Karena badanya basah kuyup dan kedinginan,” kenangnya.
Baca Juga:imoo Luncurkan Smartwatch Anak Watch Phone Z5
“Dari dulu saya memang senang anak kecil. Kalau lihat anak kecil suka, juga selalu ingat anak sendiri dan keponakan-keponakan. Jadi pas ada anak kecil terlepas dari orangtuanya tanpa baju dan kedinginan, spontan saya buka baju dan memberikannya,” tutur Sugik.
- 1
- 2