Korban Mayat Dalam Koper Punya Hubungan Asmara Sesama Jenis Dengan Pelaku

Dari pengakuan tersangka AS, mereka sudah melakukan hubungan badan sebanyak empat kali sebelum dibunuh.

Chandra Iswinarno
Senin, 15 April 2019 | 15:50 WIB
Korban Mayat Dalam Koper Punya Hubungan Asmara Sesama Jenis Dengan Pelaku
Tersangka AS, pelaku pemutilasi mayat dalam koper tiba di Polda Jatim. (Suara.com/Achmad Ali)

SuaraJatim.id - Korban mutilasi yang mayatnya dimasukkan dalam koper tanpa kepala, Budi Hartanto (28), pernah menjalin asmara dengan tersangka AS (Aris Sugianto). Mereka adalah pasangan sesama jenis atau gay.

Hal itu diungkapkan Wakapolda Jatim Brigjen Toni Harmanto. Dijelaskannya, dari pengakuan tersangka AS, dia sudah melakukan hubungan badan sebanyak empat kali sebelum dibunuh.

"Korban dan tersangka AS adalah sepasang kekasih sesama jenis. Mereka kenal dari aplikasi gay bernama hornet sejak lebaran 2018 lalu," terang Toni Harmanto, Senin (15/4/2019).

Korban sendiri, tambah Toni, bertindak sebagai laki-laki. Kebiasaannya, setelah melakukan hubungan badan, tersangka AS selalu memberikan sejumlah uang sesuai yang diminta korban.

Baca Juga:Syok Anaknya Disebut Gay, Ini Pengakuan Ayah Pemutilasi Mayat dalam Koper

"Namun saat kejadian, setelah berhubungan tersangka tidak memberi uang pada korban. Disitulah korban marah dan terjadi pertengkaran hingga berujung pembunuhan," tegasnya.

Polisi menangkap kedua tersangka pembunuhan Budi Hartanto, guru honorer asal Mojoroto, Kota Kediri yaitu AS dan AJ. Polisi juga menduga AS membakar pakaian korban sebagai upaya menghilangkan jejak.

Polisi juga telah menemukan kepala Budi yang dimutilasi oleh pelaku. Potongan kepala itu ditemukan di Kediri setelah polisi melakukan pencarian selama sembilan hari.

Potongan kepala itu dimakamkan, Jumat, dalam liang tempat jasad Budi sebelumnya dimakamkan.

Mayat Budi ditemukan warga di tepi Sungai Temas Lama, Desa Karanggondang, Blitar, Rabu (3/4/2019) pagi. Mayat Budi ditemukan di dalam sebuah koper oleh warga yang sedang mencari rumput.

Baca Juga:Kesaksian Warga di Lokasi Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Blitar

"Hal ini terungkap dari misalnya ada yang share ada yang posting di Instagram, banyak yang nambah keingintahuan orang. Jadi kenapa film ini bisa jadi besar dan ditonton banyak orang, enggak lepas dari publik itu sendiri. Mereka juga ikut promosikan film ini," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini