Tewas Terseret Kereta 15 Meter, Kepala Juragan Buah Pecah dan Kakinya Patah

Purdyanto menambahkan bahwa akibat kecelakaan tersebut kaki dan tangan korban patah.

Agung Sandy Lesmana
Sabtu, 27 April 2019 | 19:02 WIB
Tewas Terseret Kereta 15 Meter, Kepala Juragan Buah Pecah dan Kakinya Patah
Ilustrasi. [Suara.com/Rambiga]

SuaraJatim.id - Kakek Sutikno (57), tengkulak atau pemborong hasil panen buah dari warga ditemukan tewas mengenaskan di pinggir rel kereta api di Desa Beru, Kecamatan Wlingi, Blitar, Jawa Timur, Sabtu (27/4/2019).

Kapolsek Wlingi Kompol Purdyanto mengatakan, korban tewas akibat dihantam KA Dhoho jurusan Blitar-Surabaya. Peristiwa itu terjadi ketika korban hendak menyeberang di pintu perlintasan tanpa palang dengan menggunakan sepeda motor.

"Korban tertabrak dan sempat terseret sejauh sekitar 15 meter dan tewas di tempat dengan kondisi kepala pecah," ujar Purdyanto kepada Suara.com.

Berdasarkan informasi yang dihimpun polisi, Sutikno awalnya sedang mengendarai sepeda motor dari arah Kota Wlingi. Saat itu, pria paruh baya itu menyeberang perlintasan KA di Ngambak yang tanpa dilengkapi palang sekitar pukul 13.50 Wib.

Baca Juga:Kecam Wasit di Medsos, Neymar Diskors 3 Pertandingan di Liga Champions

Tanpa disadari, pada saat yang sama, KA Dhoho dari arah barat atau dari arah kota Blitar melintas dan menabrak Sutikno.

Selain kepalanya hancur, Purdyanto mengatakan kaki dan tangan korban patah akibat kecelakaan tersebut. 

"Mungkin korban kurang hati-hati juga, kurang waspada saat melintas kereta api yang dia tahu tanpa palang," ujar Purdyanto.

Menurutnya, perlintasan Ngambak, Desa Beru tersebut tergolong sering menjadi tempat kecelakaan antara pengguna jalan dan kereta api. Purdyanto menduga warga Tambakan, Kecamatan Gandusari itu, sedang bekerja mencari penghasil buah. 

Kontributor : Agus H

Baca Juga:Mega Makcik Nangis Guling-Guling, Penyebar Video Masturbasi Minta Maaf

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini