SuaraJatim.id - Satu tahun sudah Monic Dewi Andini, ditinggal Aloysius Bayu Rendra, yang menjadi korban bom di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela Surabaya, Jawa Timur.
Dalam masa satu tahun ini, Monic mengaku mencoba bangkit, mesti harus menghidupi dua anaknya sendirian. Pernyataan itu disampaikan Monic saat ikut memperingati satu tahun tragedi bom di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Senin (13/5/2019) malam.
"Saya sudah pasrahkan semuanya dan mengikhlaskan kejadian 13 mei (2018) itu, dan Tuhan punya rencana lebih baik untuk saya dan kedua anak saya. Saya mulai menata hidup untuk anak saya supaya tumbuh dan berkembang dengan baik," ucapnya terlihat lebih tegar.
Dia juga mengaku kondisi kedua anaknya kini dalam keadaan baik. Bahkan anaknya yang pertama CA (3,5) sudah mengetahui jika sang ayah sudah meninggal. Pasalnya, sejak awal sang ayah telah tiada menjadi korban bom gereja tahun lalu, Monic sudah membawa sang anak pertama untuk melihat bagaimana proses jasad ayahnya dimakamkan.
Baca Juga:Soal Petisi Setop Izin FPI, Ketum FPI: Semua Nyaman Oleh FPI
"Anak saya yang pertama ini sudah tahu jika ayahnya sudah meninggal, karena Aaron tahu jika sang ayah sudah di surga. Bahkan jika di sekolah ditanya sang guru, ia selalu menjawab jika sang ayah sudah meninggal," imbuhnya.
Setelah kejadian satu tahun bom gereja ini, ia berharap kepada kedua anaknya bisa berkembang dengan baik dan menjadi manusia yang lebih baik.
"Selain bisa melihat anak-anak bertumbuh dengab baik, ia pun berusaha melupakan peristiwa bom gereja yang menerpa suami saya, hidup dalam damai lebih enak," pungkasnya.
Pada satu tahun yang lalu, di tanggal yang sama, terjadi tiga bom yang meledak hampir secara bersamaan di tiga Gereja berbeda. Bom bunuh diri itu dilakukan oleh satu keluarga.
Kontributor : Dimas Angga Perkasa
Baca Juga:Disebut Sumber Kekacauan, Rachmawati Beberkan 12 Dosa Besar Megawati