Tas dan HP Raib, Guru BK SMA Diduga Dibunuh Perampok di Rumahnya

"Ya tas dan HP milik korban hilang," lanjut Sukatno.

Agung Sandy Lesmana
Selasa, 18 Juni 2019 | 08:19 WIB
Tas dan HP Raib, Guru BK SMA Diduga Dibunuh Perampok di Rumahnya
Situasi rumah korban, Guru BK SMA 1 Lecas yang ditemukan tewas di rumahnya. (Beritajatim.com)

SuaraJatim.id - Warga digegerkan dengan penemuan mayat Endang Sukeni (59), guru Bimbingan dan Konseling (BK) SMA Negeri 1 Leces ditemukan tewas di rumahnya Jalan Anggur, RT 1, RW 1, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo, Jawa Timur, Senin (17/6/2019) siang.

Kapolsek Wonoasih Kompol Sukatno menyampaikan, dari penyelidikan sementara, ada tanda kekerasan berbentuk cekikan di bagian leher korban. Atas temuan ini, polisi menduga Endang tewas karena dibunuh.

“Ada tanda bekas cekikan memang. Tapi sekali lagi untuk mendalami apakah itu benar cekikan atau bukan, masih kita lakukan visum et repertum,” kata Sukatno seperti dilansir Beritajatim.com, Selasa (18/7/2019).

Sukanto juga mengatakan, dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), beberapa barang berharga milik korban hilang.

Baca Juga:Hidup dengan Mayat Putrinya, Pensiunan Polisi Buat Heboh Publik

"Ya tas dan HP (handphone) milik korban hilang," lanjut Sukatno.

Orang yang kali pertama melihat jasad korban sudah terbujur kaku di dalam kamar adalah Tomi Ramadani (25).

“Saat awal saya melihat, korban berdarah dihidung. Sedang wajahnya terdapat lebam,” katanya.

Tomi mengaku, sebelumnya mendapat telepon dari Hendra, (28), anak kedua korban. Pria bekerja di SMA N 1 Dringu, itu menelpon dan memintanya mencari ibunya, yang sampai jam 09.00 WIB, dikabarkan belum juga masuk kantor.

Saat itulah Tomi, mendatangi rumah korban.

Baca Juga:Pembunuhan Sadis di Mojokerto, Mayat Mertua Dibakar Empat Kali oleh Menantu

“Saya panggil-panggil enggak ada jawaban. Saya lalu mengintip kamar Bu Endang. Dis itu baru saya tahu dia meninggal,” urainya.

Menurut Tomi, kali pertama mendatangi rumah korban, pintu pagar halam rumah sedikit terbuka. Sementara di dalam rumah tak melihat siapa-siapa.

“Sepi mas. Enggak melihat ada orang lain di dalam rumah,” pungkasnya.

Terpisah, Hendra, (28), anak korban menyatakan, mengetahui ibunya belum masuk kantor hingga jam 09:00 WIB, setelah ditelepon rekan kerja ibunya. “Saya di kantor. Makanya saya hubungi Tomi, melihat dan biar cari ibu di rumah,” katanya singkat.

Korban sendiri, sehari-hari tinggal di rumahnya ditemani, Hendra, Rini (25) (menantunya ) dan seorang cucu.

Dalam penyelidikan kasus ini, polisi telah membawa mayat korban ke Rumah Sakit Umum dr. Mohammad Saleh Kota Probolinggo untuk kepentingan autopsi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini