Memasuki Puncak Musim Kering, Ribuan Warga Magetan Butuh Pasokan Air Bersih

Ribuan warga terdampak krisis air tersebut berada di Kecamataan Parang dan Karas.

Chandra Iswinarno
Kamis, 22 Agustus 2019 | 02:00 WIB
Memasuki Puncak Musim Kering, Ribuan Warga Magetan Butuh Pasokan Air Bersih
Mobil polisi digunakan untuk distribusi air bersih di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. [Antara]

SuaraJatim.id - Ribuan warga di Magetan Jawa Timur terdampak kekeringan. Dampak tersebut dirasakan dengan surutnya sumur dan sungai yang menjadi sumber air bagi warga untuk mendapatkan air bersih tahun ini.

"Sesuai data, sejauh ini terdapat sebanyak 4.192 jiwa yang mengalami krisis air bersih," ujar Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan Fery Yoga Saputra seperti dilansir Antara, Rabu (21/8/2019).

Berdasarkan pemetaan, ribuan warga terdampak krisis air tersebut berada di Kecamataan Parang dan Karas. Untuk mengatasi kesulitan air bersih yang dialami warga, BPBD setempat rutin mengirimkan bantuan air bersih ke desa-desa krisis air.

Adapun, bantuan air bersih di antaranya telah dikirim ke Desa Trosono dan Sayutan di Kecamatan Parang, serta d Desa Kuwon, Kecamatan Karas.

Baca Juga:Kesulitan Air Bersih, Warga Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Untuk mempermudah distribusi air bersih tersebut, petugas tinggal mengisi tandon atau tangki yang sebelumnya sudah dipasang di desa yang mengajukan bantuan air. Warga kemudian berdatangan untuk antre mendapatkan air bersih tersebut.

Salah satu warga Desa Kuwon, Suroto mengaku sangat terbantu dengan adanya pendisribusian air bersih di desanya. Selama ini warga di daerahnya bergantug pada sumur untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari.

"Namun sejak musim kemarau, sumur-sumur milik warga mulai kering sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan akan air bersih," katanya,

Warga memprediksi, kesulitan air bersih masih akan terjadi hingga beberapa bulan ke depan seiring berlangsungnya musim kemarau. Warga meminta bantuan air bersih dari pemda tersebut rutin dilakukan hingga masuk musim hujan mendatang. (Antara)

Baca Juga:Kekeringan di Gunungkidul, Warga Terpaksa Jual Ternak untuk Beli Air Bersih

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini