"Tadi sempat saya celupkan tangan, ada aroma minyak. Tapi lumpur yang keluar tidak panas, bahkan bisa dibilang dingin," ujar Waskito.
Ia pun lantas mengaku sempat mendengar cerita, jika di area Kutisari itu dulu banyak penambang minyak kecil-kecilan.
"Dulu di area Kutisari ini sering muncul bubble di got-got semburan lumpur. Bahkan warga itu sering untuk mengambil minyak bahan mentah. Saya juga kurang paham dengan cara apa mereka menyaring lumpur itu," imbuhnya.
Sementara, usaha untuk menutup lobang semburan tersebut diakui Waskito sengaja dihentikan, karena pihaknya takut jika nantinya tekanan lumpur menguat dan malah semakin besar.
Baca Juga:Bikin Geger, Semburan Lumpur Muncul di Mes PT Classic Prima Karpet Surabaya
"Kalau ada tekanan dan kita buntu, takutnya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti meledak," ungkapnya.
Waskito pun mengaku sempat membuat kolam untuk menampung lumpur yang keluar. Dan dari kolam tersebut sudah banyak lumpur yang ditempatkan di dalam karung dan dipindahkan.
"Itu sudah banyak karung yang kami pakai, tapi masih keluar (lumpurnya)," pungkasnya.
Hingga saat ini, lumpur masih terus menyembur di halaman rumah nomor 19 tersebut. Bahkan, banyak warga yang mengetahui kabar ini, kemudian turut serta mengambil gambar.
Kontributor : Dimas Angga Perkasa