SuaraJatim.id - Polisi mengklaim terus melakukan pengejaran terhadap Maspuryanto alias Purwanto (47), suami yang membakar hidup-hidup istrinya, PN (19) hingga ke Jawa Tengah dan Bali. Dugaan sementara, pelaku bersembunyi di rumah saudaranya.
Dalam pengejaran itu, aparat Satreskrim Polsek Gayungan, Surabaya sudah berkoordinasi dengan Polres Pati dan Polres Denpasar untuk menangkap Masporyanto.
"Data terakhir pelaku terlacak berada di sekitar Sepanjang. Sekarang sudah koordinasi dengan Polres Pati dan Denpasar," kata Kanit Reskrim Polsek Gayungan, Surabaya, Ipda Hedjen kepada Beritajatim.com, Rabu (16/10/2019).
Diberitakan sebelumnya, Purwanto yang baru menikah dua bulan menikah dengan PN, membakar sang istri hidup-hidup di indekos di Ketintang, Gayungan, Surabaya, Selasa (15/10/2019) lalu. Aksi pembakaran yang dilakukan pelaku di depan mertuanya, Sumiayi (48) karena diduga pelaku terbakar api cemburu.
Baca Juga:Raja Aceh Bakar Istri Hidup-Hidup, Pramugari Beri Layanan Mesum
Sumiayi menjelaskan, anaknya ini mengalami luka bakar mulai dari rambut, leher, lengan tangan, dan kaki. Sebelum terbakar, dirinya hendak menjemput sang buah hati yang baru menikah beberapa bulan ini.
Hanya saja, karena terbakar cemburu, menantunya justru membakar sang istri karena hendak diajaknya pulang ke Tuban.
“Dari sini (rambut) ke tangan sudah melepuh semua, dia pakai kaus dan celana hitam panjang,” katanya pada awak media, di lokasi kejadian.
Saksi menjelaskan, dirinya melihat sendiri korban sempat terbakar di dalam kamar dan berlari menuju pagar teralis halaman kosan meminta bantuan.
“Sampai sini, duduk minta tolong di sini, masih kebakar dan keluar asap,” ujarnya.
Baca Juga:Setelah Disiram Bensin, Raja Aceh Bakar Istri Hidup-hidup
Ria menambahkan, insiden mengejutkan itu berlangsung sekitar 10 menit lamanya. “Tadi langsung dibawa ke RSI naik becak,” jelasnya.
Sementara sang menantu, lanjut Sumiyati, lari memakai kendaraan penjaga kos yang dipinjamnya sejak pagi. Motor penjaga kos ini sudah ia parkir di luar kos agar mudah untuk melarikan diri.
“Dia kabur bawa motor, saya enggak tahu ke mana,” tuturnya.
Korban telah mendapat penangan medis pertama di Rumah Sakit Islam Jalan A Yani.
“Korban masih hidup, masih di RSI,” jelasnya.