SuaraJatim.id - I Wayan Sudiarta (31) ditemukan tewas gantung diri di atas pohon kayu santen di sebuah rumah kosong di Jalan Tukad Pakerisan Gang 11C Nomor 10, Panjer Denpasar Selatan, Jumat (8/11/2019).
Ia menjerat lehernya dengan menggunakan tali perban tangan warna coklat tua. Sebelumnya, Sudiarta yang diduga mengalami gangguan jiwa ini pernah hendak bunuh diri dengan menyayat tangannya tapi berhasil diselamatkan.
Menurut Kasubbag Humas Polresta Denpasar Iptu Andi Muhamad Nurul Yaqin, jasad Sudiarta kali pertama ditemukan oleh anak kandung Maria Indrawati, yakni Leonard.
Saat membuka kamar kos sekitar pukul 09.30 WITA, anaknya kaget melihat ada orang gantung diri di pohon depan kamar kosnya. Maria juga melihat korban gantung diri di atas pohon kayu santen di sebuah rumah kosong. Orang yang gantung diri itu dikenali sebagai Wayan Sudiarta tetangga kosnya.
"Saksi Maria lalu berteriak dan didengar penghuni rumah," ujar Andi seperti dikutip dari Beritabali.com--jaringan Suara.com, Sabtu (9/11/2019).
Teriakan saksi didengar I Wayan Pande Harta Jaya (37). Anggota Basarnas Kota Denpasar itu berlari menuju asal teriakan. Ia terkejut melihat Wayan Sudiarta yang ternyata keponakannya telah gantung diri.
Baca Juga:Beda dari Biasanya, RS Polri Lagi Sepi Kiriman Mayat Mr X
Yang lebih mengejutkan lagi, Sidharta sempat mendatangi seorang warga bernama Made Sujana untuk meminta kopi dan rokok.
"Sekitar jam 08.00 korban sempat ke rumah saksi ini (made Sujana) untuk minum kopi dan minta rokok. Setelah itu korban pergi tanpa pamit," katanya.
Saksi Pande menuturkan, Sudiarta pernah berupaya bunuh diri 14 Oktober 2019 lalu dengan menyayat tangannya, tapi nyawanya masih bisa diselamatkan. Ditambahkan saksi, ia mengajak korban sejak SD kelas 5 dan tinggal di Panjer, karena orang tuanya sudah meninggal.
"Korban ini memiliki riwayat gangguan kejiwaan. Saksi sempat melihat korban sejak 3 hari lalu gelisah keluar masuk rumah," terangnya.
Sementara dari hasil penyelidikan Tim Idenfikasi Polresta Denpasar, korban murni bunuh diri dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuhnya. Selanjutnya, sekitar pukul 11.30 WITA korban dievakuasi ambulan BPBD Kota Dps ke RSUP Sanglah Denpasar.
Baca Juga:Dua Bulan Setelah Cor Mayat Surono di Musala, Istri Kawin Lagi
Catatan Redaksi: Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.
- 1
- 2