MUI Jatim Larang Ucapkan Natal Kecuali Wapres, Gun Romli: Kekanak-kanakan

Guntur Romli menegaskan Indonesia berlandaskan Bhinneka.

Reza Gunadha | Husna Rahmayunita
Minggu, 22 Desember 2019 | 13:28 WIB
MUI Jatim Larang Ucapkan Natal Kecuali Wapres, Gun Romli: Kekanak-kanakan
Sekretaris MUI Jatim, Mochammad Yunus (tengah). [Suara.com/Arry Saputra]

SuaraJatim.id - Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli mengkritik imbauan Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang melarang umat Islam kecuali Wakil Presiden Maruf Amin mengucapkan selamat Natal kepada umat Nasrani.

Menurut Guntur Romli, imbauan tersebut mempermalukan umat Islam. Pernyataan itu disampaikan melalui cuitan yang diunggah di jejaring Twitter pribadinya @GunRomli, Minggu (22/12/2019).

Tak sekadar dinilai memalukan, imbauan untuk tidak mengucapkan selamat Natal disebut kocak dan kekanak-kanakan.

Sebab, imbauan itu tidak berlaku bagi seluruh umat Islam, ada pengecualian bagi Wapres Ma'ruf Amin yang diketahui masih menjabat sebagai Ketua Umum MUI.

Baca Juga:Jelang Penutupan Tahun Pasar Ditutup Positif

"Sekretaris MUI Jatim, Pak Yunus ini mengeluarkan himbauan yang memalukan, Wapres dikecualikan karena masih Ketua Umum MUI, himbauan yang memalukan & lucu, kekanak-kanakan," tulis Guntur Romli.

Ia lantas menyebutkan mengucapkan selamat Natal ataupun ucapan perayaan Hari Besar untuk agama lainnya, menjadi kewajiban bagi para pejabat publik.

Guntur Romli mengaitkan hal itu dengan semboyan bangsa Indonesia yang memiliki makna "Berbeda-beda tetapi tetap satu", sehingga dengan mengacu pada semboyan tersebut mestinya rakyat menghormati segala perbedaan.

"Pejabat publik memiliki kewajiban moral & konstitusional mengucapkan Selamat Natal & selamat perayaan untuk agama-agama yang ada & diakui di Indonesia, Indonesia ini bhinneka bukan dominasi satu agama saja," kata dia.

Cuitan Guntur Romli soal imbauan MUI Jatim larang umat Islam ucapkan Selamat Natal. (Twitter/@GunRomli)
Cuitan Guntur Romli soal imbauan MUI Jatim larang umat Islam ucapkan Selamat Natal. (Twitter/@GunRomli)

Untuk diketahui, MUI Jawa Timur mengimbau umat Islam tidak mengucapkan selamat bagi mereka yang melakukan perayaan Natal pada Jumat (21/12/2019). Imbauan tersebut seketika menuai pro kontra dari khalayak.

Baca Juga:Perayaan Hari Ibu ala Selebriti, Komika hingga Politisi

Sekretaris MUI Jatim, Mochammad Yunus mengatakan ketika seorang Muslim mengucapkan selamat Natal maka akidahnya akan rusak.

"Ucapan Natal itu kan perayaan lahirnya anak Tuhan, karena itu masuk wilayah akidah. Ketika kita mengucapkan selamat kepada peringatan itu, sama saja kita memberi selamat atas lahirnya putra Tuhan," kata Yunus.

Kendati begitu, imbauan itu tak berlaku untuk pemimpin negara, termasuk Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang masih menjabat sebagai Ketua Umum MUI.

"Nah kalau urusan itu, mungkin Pak Wapres punya pertimbangan sebagai pemimpin negara, sehingga diharuskan mengucapkan selamat Natal," terangnya.

Yunus pun menyarankan kepada pemerintah untuk menunjuk pejabat yang seiman ketika mengucapkan selamat kepada umat Kristen yang merayakan Natal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini