Geledah Rumah Dinas Bupati Sidoarjo, Ini yang Disita KPK Selain Dokumen

Tim penyidik KPK keluar dari pendopo sekitar pukul 00. 03 WIB.

Dwi Bowo Raharjo
Minggu, 12 Januari 2020 | 10:38 WIB
Geledah Rumah Dinas Bupati Sidoarjo, Ini yang Disita KPK Selain Dokumen
Bupati Sidoarjo nonaktif Saiful Ilah (kiri) meninggalkan gedung KPK usai menjalani pemeriksaan di Jakarta, Jumat (10/1). [ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso]

SuaraJatim.id - Penyidik KPK menggeledah rumah dinas Bupati Sidoarjo H. Saiful llah lebih dari 15 jam. Sebanyak 12 penyidik baru meninggalkan Pendopo Delta Wibawa, pada Minggu (12/1/2020) dini hari.

Seperti diberitakan Beritajatim.com - jaringan Suara.com, penyidik KPK membawa sekitar 4 koper, beberapa kardus dan tas jinjing.

Tim penyidik KPK keluar dari pendopo sekitar pukul 00. 03 WIB. Penyidik KPK yang keluar dari dalam pendopo menyita dokumen penting yang diduga ada keterkitan lelang proyek infrastruktur dan lainnya.

Dokumen yang disita diduga sebagai alat bukti kasus OTT KPK yang menyeret Bupati Sidoarjo H. Saiful llah, Kadis PUBM SDA Sunarti Setyaningsih, Ketua ULP LPSE Sanadjihitu Sangadji, Judi Tetrahastoto PPKom PUBM SDA, dan dua kontraktor H. Ghofur dan H. Totok Sumedi.

Baca Juga:Sekjen PDIP Hasto Bantah Tuduhan Dirinya Terlibat Kasus Suap dan Diburu KPK

Bupati Sidoarjo nonaktif Saiful Ilah (kanan) memasuki gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan di Jakarta, Jumat (10/1). [ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso]
Bupati Sidoarjo nonaktif Saiful Ilah (kanan) memasuki gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan di Jakarta, Jumat (10/1). [ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso]

Kesemuanya dokumen yang dibawa penyidik dimasukkan mobil Toyota Innova Nopol L 1000 GO warna hitam. Tim penyidik KPK yang menggeledah di Rumdin Bupati Sidoarjo dipimpin oleh Kompol Ayub Diponegoro Azhar.

Sebelumnya Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri mengatakan dalam kegiatan penggeledahan di Rumdin Bupati Sidoarjo tim penyidik menyita sekitar Rp 1 Miliar dan dalam pecahan mata uang asing antara lain USD 50.000, SGD 64.000.

“Petugas KPK juga menyita mata uang asing lainnya yaitu Dollar Australia, Euro, Yen dan lainnya. Saat ini mata uang tersebut masih dalam proses penghitungan,” kata Ali Fikri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini