Fakta-fakta Munculnya Gandrung Zombie yang Gegerkan Warga Banyuwangi

Tidak hanya secara daring, keresahan itu juga dikeluhkan secara luring dalam pertemuan mediasi yang diselenggarakan Disbudpar Banyuwangi.

Chandra Iswinarno
Sabtu, 18 Januari 2020 | 04:00 WIB
Fakta-fakta Munculnya Gandrung Zombie yang Gegerkan Warga Banyuwangi
Cosplay Gandrung Zombie yang viral di medsos. [Tangkapan layar akun Youtube BTD Channel]

Dari filosofi itu Sunardianto menyatakan menolak Gandrung diwujudkan jadi karakter yang menyeramkan. Pendapat Sunardianto tersebut diamini seluruh seniman dan budayawan yang menghadiri pertemuan itu.

"Filosofi Gandrung perlu dipahami itu untuk digandrungi, harus bisa menarik penonton, kalau cemberut tidak ada yang maju," kata Sunardianto.

4. Gandrung Boleh Dimodifikasi

Sastrawan Banyuwangi Samsudin Adlawi mengatakan sebetulnya Gandrung pernah beberapa kali dimodifikasi seniman. Misalnya pertunjukan yang diperankan laki-laki atau Gandrung Marsan, dan lukisan Gandrung menangis darah.

Baca Juga:Cosplay Gandrung Zombie Viral di Banyuwangi, Panitia Acara Memohon Maaf

Menurutnya keduanya tidak dipersoalkan karena terkonsep dan seniman pelakunya bisa mempertanggungjawabkannya. Misalnya bahwa Marsan merupakan bagian dari sejarah Gandrung dan lukisan Gandrung menangis darah yang mencerminkan kondisi para penari terkini.

"Dulu hanya ada Gandrung Terop, lalu muncul Gandrung Jejer dan Gandrung Marsan Dawuk. Lukisan Gandrung menangis darah, pelukisnya bisa menjelaskan konsepnya, yang tidak bisa menjelaskan ini yang masalah," kata dia.

5. Berencana Mengajukan Perbup Perlindungan Budaya

Banyuwangi telah memiliki Peraturan Daerah (Perda) nomor 14 tahun 2017 tentang pelestarian warisan budaya dan adat istiadat di Banyuwangi. Namun hingga kini belum ada Peraturan Bupati (Perbup) sebagai pedoman pelaksanaannya.

Budayawan yang datang dalam pertemuan di bioskop mini Disbudpar Banyuwangi itu menyepakati pengusulan penyusunan Perbup itu. Isinya di antaranya menetapkan dan melindungi tata rias dan komponen kostum yang harus dikenakan penari Gandrung.

Baca Juga:Aksi Memikat Ribuan Penari Gandrung Sewu

Gandrung sebagai ikon daerah menjadi dasar atas pengusulan tersebut. Bila tidak, dikhawatirkan kasus semacam Gandrung zombie akan terulang kembali.

"Kalau ada sanksi saya yakin tidak akan ada yang berani merubah tampilan Gandrung. Jadi harapan kami bisa dilanjutkan dengan Perbup," kata Ayong, pendiri komunitas Gesah Boso Osing Tulen.

Kontributor : Ahmad Su'udi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini