SuaraJatim.id - Video banjir bandang di Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Rabu (29/1/2020) beredar luas di media sosial.
Bencana ini menimpa Desa Sempol dan Desa Kalisat. Banjir bandang berisi material lumpur dan kayu menerjang permukiman warga.
Sebagaimana video berdurasi 44 detik yang diunggah oleh akun Twitter @sutjipto_hadi, Rabu (29/1/2020).
Dalam video tersebut, arus banjir cukup deras melintasi jalanan. Tampak warga sekitar merekam kejadian ini dengan ponsel.
Baca Juga:Target Tim Putri Indonesia di BATC, PBSI: Usahakan Lolos Semifinal Dulu Lah
Terdengar seseorang mengucapkan istighfar dan berdoa untuk keselamatannya.
Laki-laki yang merekam video berkata, "Banjir bandang terparah tahun 2020, Desa Sempol. Tanpa hujan, banjir bandang melanda Desa Sempol".
"Warga Pesangrahan mengungsi, semua mengungsi, air tambah besar," dia menambahkan.
Sementara akun @sutjipto_hadi meminta doa keselamatan bagi masyarakat di sana.
"Mohon dengan hormat bantuan doanya bagi yang melihat video ini agar masyarakat yang tinggal di wilayah ini mendapatkan lindungan & diberikan keselamatan oleh Allah SWT," tulis @sutjipto_hadi, seperti dikutip Suara.com, Kamis (30/1/2020).
Baca Juga:Meghan Markle Dikabarkan Mencari Manajer, Persiapan Kembali ke Hollywood?
Video lain memperlihatkan air bercampur dengan lumpur hitam dan kayu terlihat menerjang gang di antara rumah-rumah warga.
Ada juga rekaman yang menunjukkan seorang nenek digendong laki-laki untuk menyeberangi aliran banjir. Tubuh keduanya penuh lumpur.
Warganet yang menulis komentar di unggahan tersebut turut mendoakan.
Seperti komentar yang ditulis oleh @FachryAditya911, "Semoga nggak ada korban jiwa".
Tidak hanya mendoakan keselamatan warga yang tertimpa bencana, warganet juga mengajak menanam pohon untuk mencegah banjir.
"Semoga tidak ada korban jiwa, Amin. Mulai sekarang ayo tanam pohon di kawasan Gunung Ijen untuk mencegah terjadinya banjir lumpur lagi," komentar dari @zakirsolihin.
Untuk diketahui, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjelaskan banjir bandang tersebut dipicu hujan di wilayah pegunungan Ijen.
Selain itu, kebakaran hutan dan lahan tahun 2019 menjadi faktor yang memperparah banjir.
Hal ini disampaikan BNPB Indonesia melalui cuitan di akun Twitter resminya, @BNPB_Indonesia, Rabu (29/1).
"Hujan dengan intensitas tinggi terjadi di wilayah pegunungan Ijen hingga memicu banjir bandang pada Rabu (29/1). Pantaun sementara BPBD setempat menyebutkan bahwa karhutla 2019 lalu di wilayah hulu atau pegunungan Ijen menjadi faktor kejadian banjir bandang tersebut," kata dia.
Berdasarkan catatan kepolisian terdapat 211 rumah rusak di dua desa, empat di antaranya rusak berat.
Sementara warga yang berkumpul di pos pengungsian diperkirakan 100 orang, lainnya menumpang ke saudara atau tetangga.