SuaraJatim.id - Setelah digemparkan dengan viral video bakso berbahan daging tikus yang menggemparkan warga Kabupaten Madiun, penyebar video tersebut, Ajeng akhirnya menyampaikan permintaan maaf.
Dia mengaku bersalah telah mengunggah video itu dan menyatakan tidak berniat untuk memviralkan video itu.
Peristiwa tersebarnya video viral tersebut bermula saat Ajeng bersama temannya, Dila, makan bakso di warung milik Sugeng yang berada di Desa Kedungmaron, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun pada Minggu (25/1/2020).
Ketika usai menyantap bakso di warung tersebut, mereka memesan satu porsi bakso untuk dibungkus dan dibawa pulang. Namun sesampainya di rumah, Ajeng kemudian memakan bakso tersebut dan menemukan ada sepotong daging berwarna kehitaman di dalam bakso daging tersebut.
Baca Juga:CEK FAKTA: Unggahan Bakso Tikus Kembali Beredar di Pasaran, Benarkah?
Saat itu, ia meyakini potongan daging tersebut merupakan kaki tikus. Keyakinan tersebut menguat, setelah ia mencari referensi di Internet. Lantaran, dia melihat ada kemiripan kaki tikus dengan potongan daging di baksonya.
Dia pun merekam aksinya mengacak-acak bulatan bakso dan menemukan dua potong daging yang diduganya sebagai kaki tikus. Dalam video berdurasi 24 detik yang diunggah dalam status WhatsApp (WA)-nya, Ajeng bersama Dila juga menyebut potongan daging itu adalah kaki tikus.
Namun kemudian, video dalam status WA Ajeng tersebut tersebar ke berbagai grup WA. Bahkan diunggah ke media sosial seperti Facebook dan Instagram, hingga menjadi viral.
"Saya hanya menjadikan video itu status di WA. Saya tidak mengunggahnya di Facebook atau Instagram. Saya hanya mengunggah di status WA, itu pun hanya sebentar," jawab Ajeng seperti diberitakan Madiunpos.com-jaringan Suara.com pada Jumat (31/1/2020).
Meski begitu, Ajeng mengaku tak berniat membuat video tersebut viral. Hal itu dibuktikannya dengan tidak mengunggah video bakso diduga berbahan daging tikus itu di akun media sosial.
Baca Juga:Pedagang Bakso Aniaya dan Injak Kemaluan Istri Siri hingga Opname
Ketika ditanya mengenai tujuan mengunggah video tersebut di status WA, Ajeng mengaku hanya ingin membagikan pengalaman. Selain itu, untuk mengingatkan teman-temannya untuk waspada saat membeli makanan di jalan.
"Saya hanya ingin supaya teman-teman waspada saat membeli makanan. Saya tidak menyangka video ini bakal viral," ujarnya.
Lantaran peristiwa tersebut, Ajeng dan Dila meminta maaf kepada penjual bakso dan Warga Madiun yang sempat resah atas beredarnya video itu. Dia juga berjanji akan lebih berhati-hati saat mengunggah video dengan konten sensitif.
Sementara itu, Kapolres Madiun AKBP Ruruh Wicaksono, meminta masyarakat lebih bijak menggunakan media sosial.
Dia juga meminta masyarakat melaporkan kejadian-kejadian janggal kepada aparat kepolisian terlebih dahulu sebelum diunggah di media sosial.
"Masalah ini sudah beres. Kalau pengakuan penyebar video ini memang tidak berniat memviralkannya. Hanya diunggah di status WA. Tapi kami masih akan mendalaminya," kata dia.