Kerusuhan Pecah di Depan Kantor Bupati Jember, Pendemo Dilarikan ke RS

Demonstrasi ratusan aktivis PMII Jember bersama petani Kecamatan Puger menuntut relokasi saluran irigasi.

Pebriansyah Ariefana
Senin, 09 Maret 2020 | 21:33 WIB
Kerusuhan Pecah di Depan Kantor Bupati Jember, Pendemo Dilarikan ke RS
Sebanyak enam aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jember dilarikan ke Rumah Sakit Jember. (Antara)

SuaraJatim.id - Sebanyak enam aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jember dilarikan ke Rumah Sakit Jember Klinik dan Rumah Sakit Kaliwates. Sebab terjadi kerusuhan dan bentrokan di halaman Kantor Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin (9/3/2020).

Demonstrasi ratusan aktivis PMII Jember bersama petani Kecamatan Puger menuntut relokasi saluran irigasi yang dilakukan sebuah perusahaan semen berakhir ricuh dan anarkhis hingga menyebabkan para pengunjuk rasa dan petugas terluka.

"Sejak awal kami berkomitmen aksi itu tidak anarkis, namun kami kesal tidak ditemui Bupati Jember Faida, dan ada beberapa sahabat kami terkena pukulan," kata Ketua Pengurus Cabang PMII Jember Baijuri kepada sejumlah wartawan di Jember, Senin malam.

Keenam mahasiswa yang dilarikan ke rumah sakit yakni bernama Alvian Zaenal Ansori, Faisol, Husein, Labib Faruk, Natali, dan Yoyok yang mengalami luka di bagian kepala, tangan, dan kaki akibat bentrok mahasiswa dengan aparat kepolisian dan Satpol PP.

Baca Juga:Di Balik Cerita Petugas KPK Dikira Penculik di Jember, Sampai Ditangkap

"Memang terjadi aksi dorong mahasiswa dengan aparat kepolisian, namun aksi dorong yang pertama dapat diredam dan aksi dorong yang kesekian kalinya berakhir ricuh hingga terjadi bentrokan dengan aparat kepolisian dan Satpol PP," tuturnya.

Ia menjelaskan beberapa aktivis PMII Jember mengalami luka di kepala, bahkan salah satu aktivis Alvian harus menjalani operasi di RS Jember Klinik karena terjadi pergeseran di bagian rahangnya.

"Dua mahasiswa IAIN Jember juga menjalani rawat inap di RS Kaliwates, sedangkan tiga aktivis PMII lainnya sudah diperbolehkan pulang dan hanya menjalani rawat jalan," ujarnya.

Baijuri meminta aparat kepolisian bertanggung jawab atas insiden yang menyebabkan aktivis PMII Jember terluka dan menjalani rawat inap di sejumlah rumah sakit. Sementara Kapolres Jember AKBP Aris Supriyono enggan berkomentar soal kejadian demonstrasi yang berujung insiden bentrok dengan mahasiswa, namun ia datang ke RS Jember Klinik untuk mengunjungi mahasiswa yang terluka dan menjalani rawat inap di rumah sakit setempat. (Antara)

Baca Juga:Anggota KPK yang Dicurigai Warga di Jember, Ternyata Mengusut Kasus Korupsi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini