SuaraJatim.id - Dua warga Sananwetan dilaporkan meninggal dunia di rumahnya. Suharti (75) dan Supriyanto (56) masing-masing ditemukan membusuk di rumahnya.
Kasubag Humas Polres Blitar Kota Ipda Wahyu Jatmiko mengatakan awalnya sekitar pukul 07.00 WIB, polisi menerima laporan penemuan jasad Supriyanto di Jalan Sunanto, Kelurahan Bendogerit.
Penemuan jasad Supriyanto berawal saat Imam Safii tetangga korban ingin buang air kecil. Ketika itu, ia melihat korban seperti tertidur di samping rumah namun tak merespon ketika dipanggil.
"(Saat) didekati sudah meninggal dunia, saksi lalu menelepon anak korban dan dilanjutkan melapor ke Polsek Sananwetan," ungkap Wahyu pada Jumat (13/3/20).
Baca Juga:Aneh, 4 Hari Mayat Membusuk di Sungai Citirem Dijaga Seekor Biawak
Setelah polisi selesai melakukan identifikasi, jasad Supriyanto yang sudah membusuk lalu divisum di RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar. Polisi memastikan tidak ada luka ataupun bekas kekerasan di tubuh Supriyanto.
Dua jam pasca penemuan jasad Supriyanto, polisi kembali ke Kelurahan Bendogerit. Kali ini petugas menemukan jasad Suharti (75) yang juga mulai membusuk.
Suharti ditemukan membusuk oleh Putandi tetangganya. Saksi curiga melihat ada darah di depan pintu. Saat dicek, ternyata jasad Suharti mulai membusuk. Korban ditemukan tewas dalam keadaan duduk persis di depan pintu rumah yang beralamat Jalan Ir Soekarno, Kelurahan Bendogerit.
"Darah yang mengalir itu proses pembusukan. Setelah dilaporkan oleh warga, jenazah kemudian dievakuasi ke RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar untuk divisum," ujar Wahyu.
Suharti ditemukan sekitar pukul 09.00 WIB. Dari hasil visum dipastikan tak ada bekas kekerasan di tubuh Suharti. Sehari-hari, Suharti hidup seorang diri.
Baca Juga:Mayat Membusuk Ditemukan Warga di Bawah Keranda Jenazah
"Tetangga korban biasanya melihat keponakannya mengantar makanan. Sejak tiga hari terakhir sudah tidak terlihat. Nah kemudian korban ditemukan meninggal dunia hari ini," imbuhnya.
Wahyu menambahkan, usai divisum kedua korban meninggal lalu dibawa pulang keluarga. Keluarga korban sama-sama tak menghendaki korban untuk diautopsi.
Kontributor : Farian