"Ini masih perlu kami teliti lagi dengan lebih detail untuk bisa menemukan penyebaran yang lain dengan melakukan tracing yang lebih meluas," ujarnya.
Sementara 15 klaster yang tak disebutkan oleh Kohar tersebut alasannya data masih belum lengkap. Karena, masyarakat dinilai masih belum ada keterbukaan untuk bisa memberikan informasi mengenai yang pernah kontak dengan para pasien atau orang positif Covid-19.
"Kami perlu data yang lebih komplit, lebih detail. Jadi kami mengimbau masyarakat yang memang ada kaitan dengan mereka yang sakit, hendaknya merasa punya tanggung jawab untuk mengisolasi diri," ujarnya.
Kohar sendiri mengungkapkan kendala tim tracing paling utama adalah ketidak terbukaannya masyarakat mengenai riwayat perjalanan mereka. Padahal identifikasi klaster sangat penting untuk mendeteksi sejauh mana penularan Covid-19 di Jawa Timur.
Baca Juga:Gawat! 29 RW di Jakarta Utara Zona Merah Virus Corona
"Karena memang kendala di Tim Tracing itu sebagian besar masyarakat tidak terbuka tentang riwayat perjalanan mereka. Apakah mereka pernah kontak dengan pasien positif atau tidak. Kalau terbuka kan langkah penanganan juga bisa dilakukan dengan lebih tepat," katanya.
Kontributor : Arry Saputra