SuaraJatim.id - Hari pertama pelaksaan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB di Surabaya, petugas melakukan screening terhadap pengendara yang melintas di Jalan Benowo, Selasa (28/4/2020). Akibatnya sempat terjadi kepadatan lalu lintas hingga 200 meter.
Screening dilakukan di Posko yang dibangun di dalam Terminal Benowo Surabaya. Sejumlah pengendara yang kedapatan melanggar aturan PSBB Surabaya juga harus berputar balik.
Hal itu dibenarkan oleh Camat Pakal Tranggono Wahyu Wibowo di lokasi, bahwa memang sempat mengalami kepadatan arus sepanjang 200 meter. Namun dikarenakan adanya terminal untuk proses pemeriksaan pengendara, maka tidak memenuhi ruas jalan raya.
"Tadi sempat padat, sampai 200 meter panjangnya. Tapi sudah terurai, terbantu adanya terminal ini," ujarnya.
Baca Juga:Bus AKDP dan AKAP Stop Beroperasi Selama PSBB Surabaya, Angkot Masih Jalan
Selain itu, keberadaan posko juga telah memaksa belasan kendaraan untuk memutar balik karena melanggar ketentuan PSBB. Mayoritas pelanggarannya adalah pengendara yang tidak memakai masker.
"Sudah belasan kendaraan, entah itu R2 maupun R4 kami suruh balik. Pelanggaran terbanyak adalah tidak menggunakan masker," ucap Tranggono.
Ia mengaku bahwa tindakan yang dilakukan petugas di posko check point belum diperketat. Hal tersebut dikarenakan hari pertama dan kedua adalah proses sosialisasi penerapan PSBB.
"Hari pertama serta kedua, masih dalam tahapan sosialisasi juga, setelah itu akan lebih ketat lagi," ujarnya.
Sementara salah satu pengendara Rahayu Ningsih (43) mengaku tak keberatan dengan screening yang dilakukan. Bahkan dari pantauan di lokasi, proses screening berjalan normal.
Baca Juga:Ini Penyebab Macet Total di Bundaran Waru di Hari Pertama PSBB Surabaya
"Enggak masalah, kami pengguna jalan jadi merasa lebih aman," ujar Rahayu.
Selain itu, operasi screening di Posko ini dilakukan bergantian. Petugas Kepolisian, TNI, Dishub, Satpol PP dan BPB Linmas Kota Surabaya, bergantian setiap satu jam sekali.
Kontributor : Dimas Angga Perkasa