Wisatawan di Jember Sepi Hotel Ditutup, Karyawan Dirumahkan karena Corona

Rata-rata okupansi hotel di Jember kurang dari 5 persen per hari.

Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 15 Mei 2020 | 10:50 WIB
Wisatawan di Jember Sepi Hotel Ditutup, Karyawan Dirumahkan karena Corona
Suasana hotel Rembangan yang tutup akibat sepinya pengunjung di tengah pandemi COVID-19 (Foto ANTARA/ Zumrotun Solichah)

SuaraJatim.id - Sejumlah hotel di Kabupaten Jember, Jawa Timur tutup sementara karena okupansi atau tingkat orang menginap hanya 5 persen sehari. Mereka pun merumahkan karyawannya karena sepinya tamu yang menginap di hotel tersebut akibat pandemi coronavirus disease (COVID-19).

Rata-rata okupansi hotel di Jember kurang dari 5 persen per hari, padahal berbagai cara telah dilakukan pengelola hotel untuk meningkatkan okupansi di tengah pandemi COVID-19.

"Okupansi hotel sangat menurun drastis di tengah wabah corona, sehingga sejumlah manajemen hotel memilih tutup sementara untuk mengurangi biaya operasional hotel," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Jember Teguh Suprayitno di Jember, Jumat siang.

"Pihak pengelola hotel juga terpaksa merumahkan karyawannya sementara di tengah pandemi corona untuk mengurangi biaya operasional, namun ada juga pengelola yang mengatur libur dan masuk karyawannya secara bergantian," tambahnya.

Baca Juga:Tanpa Gejala, Perawat di Klinik Jember Positif Corona

Berdasarkan informasi yang diperoleh PHRI, sejumlah hotel di Jember yang terpaksa tutup sementara akibat pandemi Corona di antaranya Hotel Bintang Mulia, Hotel Luminor, Dira Hotel, Hotel Kebonagung, dan Hotel Rembangan, sedangkan hotel yang lain bertahan dengan mengatur jadwal kerja karyawannya secara bergantian.

Sementara itu penanggung jawab Wisata Pemandian dan Hotel Rembangan Sugeng Riyadi mengatakan objek wisata dan hotel milik Pemkab Jember itu ditutup sementara akibat sepinya pengunjung di tengah pandemi COVID-19.

"Penutupan hotel dan wisata Rembangan juga sesuai dengan instruksi Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jember sejak 18 Maret 2020 hingga batas waktu yang tidak ditentukan," katanya.

Objek wisata dan Hotel Rembangan yang dikelola oleh Pemkab Jember tersebut biasanya ramai dikunjungi wisatawan saat libur Lebaran, bahkan tidak sedikit wisatawan dari luar daerah juga menginap di hotel tersebut.

Terkait dengan karyawan hotel, Sugeng menjelaskan karyawan tetap masuk secara bergantian dan tetap menjaga physical distancing untuk mencegah penyebaran virus corona. (Antara)

Baca Juga:Tak Punya Riwayat Bepergian, Satu Perawat Klinik di Jember Positif Corona

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini