Waduh, Akademisi Unair Sebut PSBB Surabaya Raya Gagal? Ini Alasannya

"Selama ini warga hanya dianjurkan untuk di rumah saja. Dampak kejenuhan tak pernah diperhitungkan. Jika diperhitungkan, tidak diberikan solusi."

Chandra Iswinarno
Senin, 25 Mei 2020 | 15:14 WIB
Waduh, Akademisi Unair Sebut PSBB Surabaya Raya Gagal? Ini Alasannya
Dr Suko Widodo. [Beritajatim.com]

Tak hanya itu, dia juga mengemukakan, pemerintah bisa menyelenggarakan manajemen komunikasi publik yang efektif.

“Libatkan industri media (radio, televisi, koran, online), untuk menjadi komunikator pencegahan Covid-19. Buat arus informasi mengalir massif ke masyarakat dengan isi panduan pesan bersama, sampai mereka menerima dan memahami serta melakukannya. Desain informasi, dan penyelenggaraan komunikasi harus terkonsep,” kata Suko.

“Berikan dana memadai untuk kegiatan komunikasi kesehatan (selaras konsep promotif preventif- yang selama ini tidak berjalan dengan baik). Bangun segera sarana kesehatan. Mulai dari sarana kebersihan umum, rumah sakit, dan fasilitas sejenisnya. Termasuk tenaga medis yang memadai. Segera memanfaatkan ruang-ruang gedung tertentu untuk rumah sakit darurat,” paparnya.

Pemerintah tidak perlu sungkan untuk meminta bantuan kepada kalangan media, akademisi, aktivis sosial untuk terlibat dalam menjalankan PSBB maupun protokol kesehatan.

Baca Juga:Habib Umar Assegaf Bangil Ngamuk Langgar PSBB Surabaya di Exit Tol Satelit

“Hanya dengan keserentakkan tindakan yang didukung semua elemen, maka kebijakan PSBB dan anjuran protokol kesehatan dapat berhasil,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini