Kesaksian Pesepeda Perempuan Korban Begal Pantat: Saya Cuma Bisa Nangis

Salah satu korbannya adalah gadis asal Semarang berinisial LD (24).

Pebriansyah Ariefana
Senin, 22 Juni 2020 | 14:13 WIB
Kesaksian Pesepeda Perempuan Korban Begal Pantat: Saya Cuma Bisa Nangis
Warga mendorong sepedanya saat menyeberangi jembatan penyeberangan orang (JPO) ketika pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Minggu (14/6/2020). [ANTARA FOTO/Aprillio Akbar]

SuaraJatim.id - Begal pantat teror pesepeda perempuan di sekitar Jalan Sriwijaya Kota Semarang. Pantat pesepeda perempuan itu dirama dan diremas-remas saat mengayuh sepeda.

Salah satu korbannya adalah gadis asal Semarang berinisial LD (24). Dia korban begal pantat. Begal pantat itu bermula saat LD bersama sembilan saudaranya sedang bersepeda.

"Saat itu, saya kan mulai dari rumah saya di Gajah Mada menuju Kota Lama dan Simpang Lima. Ketika perjalanan pulang, saya mendapat perlakuan bejat itu," jelasnya kepada SuaraJawatengah.id, Senin (22/6/2020).

Ketika pelaku begal pantat itu beraksi, LD memang terpisah dengan sembilan saudaranya karena ia memilih tidak istirahat seperti yang lainnya hingga akhirnya pukul 08.00 WIB LD sampai di Jalan Sriwijaya.

Baca Juga:Jadi Dalang, Terkuak Skenario John Kei Suruh Anak Buah Bunuh Kerabat

Saat sedang sendirian, ia kaget karena tiba-tiba ada orang yang meraba pantatnya saat ia sedang mengayuh sepeda. Awalnya, ia mengira yang meraba pantatnya adalah saudaranya yang berniat jahil.

"Saya memang sengaja tidak terlalu kencang mengayuh sepedanya, soalnya sembari menunggu saudara-saudara saya tadi. Namun saya kaget tiba-tiba ada yang meraba bokong saya. Tidak hanya mereka tapi juga meremas bokong saya," ucapnya.

Ia kaget, ternyata yang meremas pantatnya bukan saudaranya melainkan seorang pria yang tidak ia kenal. LD ingat betul, pria tersebut menggunakan motor scoopy warna putih dan menggunakan helm bewarna putih.

"Kalau tidak salah, Ciri-ciri orang tersebut berperawakan gendut pendek, mengenakan kaos kuning, celana kolor warna abu-abu dan usianya sekitar 35 tahunan," katanya.

Setelah mengalami aksi pelecehan tersebut, akhirnya LD berhenti di pinggir jalan. Ia menangis karena kaget setelah diteror begal pantat pria bejat tersebut.

Baca Juga:Pemerintah Siapkan Rp 56,27 Triliun untuk Subsidi Listrik

Karena bingung, akhirnya ia menghubungi saudaranya untuk segera menyusulnya di tepi Jalan Sriwijaya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini