SuaraJatim.id - Sejumlah sumur kuno yang berada di tepi sungai kawasan Desa Toyoresmi Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri ditemukan warga yang sedang memancing. Pada bagian atas sumur kuno tersebut disinyalir terbuat dari bahan tembikar.
Seorang warga yang kali pertama menemukan sumur kuno tersebut, Eko Budi mengaku, penemuan tersebut berawal dari merasa penasarannya karena ditemukan adanya sumber mata air. Kemudian dia bersama warga lain berusaha melakukan penggalian.
“Pada kedalaman 170 centimer kami menemukan potongan tulang betulang dan gerabah dalam bentuk serpihan,” kata Eko Budi seperti dilansir Beritajatim.com-jaringan Suara.com pada Selasa (23/6/2020).
Mendengar adanya temuan sumur kuno tersebut, Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Kediri kemudian meninjau untuk mengukur sumur kuno itu.
Baca Juga:Saat Mancing, Warga Temukan 3 Sumur Era Kerajaan Majapahit
Kasi Museum Dan Purbakala Eko Priatno mengatakan, sumur tersebut diperkirakan sudah ada pada era Majapahit di sekitar abad ke 12 hingga 15.
Lebih lanjut, pihaknya menyebut benda itu merupakan tempat penyimpanan air atau disebut Jombong Sumur. Benda berdiameter 70 centimeter yang dibuat dari tembikar atau tanah liat yang dibakar itu, untuk mengantisipasi jika air sungai mengering di musim kemarau.
Dengan adanya temuan sumur-sumur tersebut, membuktikan adanya pemukiman di zaman kuno di desa itu. Pun lokasinya berdekatan dengan situs-situs di Kabupaten Kediri lainnya, seperti Situs Sebanen, Totok Kerot dan Semen.
Selanjutnya, Eko mengemukakan, sesuai Uu Cagar Budaya Nomor 11 tahun 2010, masyarakat diharapkan tidak merusak atau mengambil sumur tersebut.
Namun Eko tak mempermasalahkan, jika masyarakat ingin memfungsikan layaknya sumur ataupun edukasi. Untuk diketahui, penemuan sumur serupa pernah terjadi di kawasan Trowulan Mojokerto dan di Kediri sendiri berada di seputaran Situs Semen.
Baca Juga:Batuan Diduga Sisa Peninggalan Majapahit Kembali Ditemukan di Situs Kumitir