Pria yang akrab dipanggil Pakde Wayang ini bercerita asal muasal dirinya menatah wayang. Sebelum tahun 1980-an, Karmiadi bermimpi mendengar suara atau bisikan mengenai nasib wayang di masa mendatang.
Sejak itu Karmiadi rajin membeli wayang umbul, yakni kumpulan gambar mini berbagai macam wayang. Dari situ ia mempelajari berbagai macam lakon wayang, lalu ia mulai berlatih menatah secara autodidak.
Karmiadi bilang karyanya tidak hanya laku di dalam negeri, melainkan juga laris di luar negeri. Ia berkisah bahwa dirinya telah banyak mengirim wayang pahatanya, seperti ke Jepang, Amerika, Belanda, bahkan ke Arab.
"Masalah pembeli ini banyak, sampai se-Indonesia. Pesanan dari Jepang juga ada, dari Belanda juga ada, dari Arab juga ada, ke Amerika juga banyak... Rata-rata yang beli itu cuma buat hiasan, rata-rata begitu," tutupnya.
Baca Juga:Gol Semata Wayang Rakitic Bawa Barcelona Kembali ke Puncak Klasemen
Kontributor : Usman Hadi