"Yang mesin (sepeda motor) shogun dipasang di pikap itu pesanan orang. Mesinnya dari sana (klien), bodi kendaraan dari sana. (Saya cuma) merakitkan," ungkapnya.
Sebagai montir, Subeki memasang tarif antara Rp 5 juta sampai Rp 7 juta untuk memasangkan mesin sepeda motor ke kendaraan pengangkut barang yang rusak seperti pikap dan ledok.
"Untuk ledok ini (bermesin sepeda motor kecepatannya) sekitar 40-50 (kilometer/jam) lah. Lebih hemat kalau pakai ini, ya seperti sepeda motor biasa. Kemungkinan ini jarak 25 kilometer (habis) satu liter (bensin)," urainya.
Tak ada yang mengajari Subeki memodifikasi kendaraan bermotor. Adapun keahliannya sebagai montir diperolehnya secara autodidak, pun dalam memasang mesin sepeda motor ke pikap maupun ledok.
Baca Juga:Keren! Pelajar di Kediri Ciptakan Drone Berdaya Asam Pohon Pepaya
"Jadi nggak ada yang mengajari, cuma inisiatif sendiri. Kebetulan punya mesin sepeda motor, lalu punya (bodi) sasis (suzuki) carry, lalu saya otak-atik begitu (kemudian menjadi ledok)."
Kontributor : Usman Hadi