SuaraJatim.id - Posisi saat menyusui ternyata memiliki pengaruh besar terhadap jumlah Air Susu Ibu atau ASI yang dihasilkan oleh ibu.
Posisi yang keliru atau bahkan kondisi ibu yang tidak tenang, bisa membuat bayi menjadi tidak nyaman saat diberi ASI.
Untuk alasan itu, Ketua Satgas ASI Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr. Elizabeth Yohmi Sp.A membagikan posisi menyusui yang benar.
Pertama, saat digendong, bayi harus benar-benar menghadap ke arah ibu. "Jadi kepala, leher, bokong, muka itu harus menghadap ke payudara. Dada ibu dan anak menempel, dan tangan memeluk. Ini kunci," kata Elizabeth dalam siaran langsung bersama Instagram IDAI, beberapa waktu lalu.
Baca Juga:Dramatis, Ada Ibu Melahirkan di Mobil Patroli Polisi
Kedua, ia menambahkan bahwa posisi ibu juga sangat menentukan banyak tidaknya ASI.
Disarankan ibu tetap duduk tenang bersender dan tidak membungkuk yang pada akhirnya bisa membuat bayi merasa lelah hingga tidak nyaman.
Ketiga, setelah posisi ibu sudah dipastikan aman, ibu bisa mulai mengarahkan puting payudara ke bibir atas bayi.
Elizabeth tidak menyarankan puting diarahkan lurus mengarah ke mulut bayi. Karena itu justru bisa mengakibatkan puting ibu terjepit dan menjadi lecet.
"Bayi mulutnya terbuka, baru kita masukan dari atas ke dalam menyusuri langit-langit. Sehingga puting itu di dalam rongga mulut dan tidak terjepit, biasanya aman tidak lecet," katanya.
Baca Juga:Wajib Tahu, Ini 6 Kekuatan 'Ajaib' ASI yang Jarang Diketahui
Intensitas menyusui juga dianggap bisa memengaruhi produktifitas ASI. Karena itu, ia mengingatkan agar ibu selalu menghindari stres meski diawal kelahiran air susu belum juga keluar.
Ia menjelaskan bahwa produktifitas ASI dipengaruhi hormon prolaksin yang memerlukan rangsangan hisapan bayi.
"Dengan rangsangan hisapan bayi, itu akan merangsang puting susu ibu yang ada banyak syaraf untuk stimulasi. Otak ibu akan berkerja memproduksi hormon tersebut dan memproduksi ASI yang banyak," jelasnya.