Sampai akhirnya pada tanggal 30 Juli 2020, Anna gelisah karena sang suami tidak bisa lagi dihubungi. Namun perasaan buruk yang menimpa suami ia tepis.
Barangkali ayah dari Annasya Saila Nautica itu masih berada di tengah laut yang kondisinya susah sinyal.
“Saya masih positif aja, mungkin susah sinyal jadi tidak bisa membalas. Tapi lama-lama kok saya mulai khawatir,” bebernya sembari mengendong bayinya berusia satu tahun.
Sampai akhirnya, kabar mengejutkan itu datang. Ia seperti tersambar petir.
Baca Juga:Keluarga Korban Kapal Hilang di Laut Bima Minta Perusahaan Tanggung Jawab
Sebuah kabar dari grop FB di media sosial memberitakan kapal TB Immanuuel WGSR 3 yang membawa tongkang hilang.
Laporan itu sangat jelas, ada nama suaminya di dalam deretan daftar korban kapal hilang di perairan Bima.
“Itu tanggal 10 Agustus saya dapat kabar dari FB. Rasanya tidak karuan, saya tidak tahu harus bagaimana. Sedih sekali apalagi saya masih punya anak kecil,” jelasnya.
Kendati demikian ia masih meyakini jika suaminya itu masih hidup. Harapan itu ia tanamkan agar rasa sedih tidak kembali muncul.
Saat ini Anna hanya bisa berdo’a agar keselamatan masih menyertai Robby suaminya. Permintaan itu ditanamkan agar anaknya tidak menjadi yatim.
Baca Juga:Kapal Tongkang Gresik Hilang di Perairan Bima, 10 Orang Belum Ditemukan
Sementara itu, Amel salah satu keluarga korban mengaku kecewa atas sikap perusahaan yang tidak kooperatif.