Kapolsek Tawangmangu, AKP Ismugiyanto, mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Leganek Mawardi, memastikan usia, kelengkapan protokol kesehatan Covid-19, dan perbekalan pendaki komplet.
Pada Sabtu pukul 16.00 WIB kemarin tercatat 203 pendaki naik melalui jalur pendakian Cemara Kandang. Is, sapaan akrab Kapolsek Tawangmangu, meminta sukarelawan yang bertugas di pos pendakian tertib membatasi jumlah pendaki. Apabila kuota hari itu sudah terpenuhi, maka jalur pendakian hari itu ditutup.
Sayangnya, jalur pendakian di Cemara Sewu mengambil kebijakan sedikit berbeda. Menurut Kepala Disparpora Kabupaten Karanganyar, Titis Sri Jawoto, Cemara Sewu membatasi pendaki 800 orang per hari. Pembatasan jumlah itu masih lebih banyak apabila dibandingkan dengan dua pos pendakian Gunung Lawu Kabupaten Karanganyar.
"Seperti saya sampaikan sebelum, kami sudah buat edaran pembatasan pendaki mengantisipasi malam satu Sura dan malam 17-an. Pasti ramai ke puncak Lawu. Mereka sudah naik sejak tanggal 15. Di Cemara Sewu pembatasan 800 orang. Ya paling tidak dibatasi. Selaku pengelola jalur pendakian Gunung Lawu, kami lebih hati-hati," ujar Titis saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu (16/8/2020).
Baca Juga:Tak Bisa Gelar Upacara 17 Agustus, Gunung Ceremai Ditutup 2 Pekan
ondisi berbeda terjadi di jalur pendakian Candi Ceto pada Sabtu. Pendakian melalui jalur itu sudah ditutup jam 13.00 WIB karena memenuhi kuota 350 orang. Titis berharap masyarakat memaklumi kebijakan yang diambil. Menurut dia pemerintah perlu mengambil kebijakan itu karena suasana pandemi saat ini.
"Mohon memaklumi karena untuk kepentingan bersama. Kondisi tidak normal. Kalau kuota penuh mohon dimaafkan pendakian ditunda hari lain. Soal pendaki di bawah 18 tahun juga tetap berlaku. Tanpa pendampingan profesional, tidak boleh naik," ujar dia.
Titis mencontohkan salah satu pendaki yang ditemui pada Sabtu lalu berusia 15 tahun. Dia naik bersama rombongan berisi lima orang. Petugas di pos pendakian tetap mengizinkan dia naik karena rekan satu tim sudah beberapa kali naik ke Gunung Lawu.
"Kami memang tidak kaku tapi edukasi itu yang kami tonjolkan. Pendaki usia 15 tahun sesuai edaran enggak boleh naik. Tapi kan kami telisik. Teman satu rombongan ada yang berpengalaman," ujar dia.
Dia mengaku petugas di pos pendakian maupun sukarelawan tidak akan mengecek pendaki di puncak Gunung Lawu. Alasannya pengecekan pendaki sudah dilakukan saat di pos pendakian. Fokus utama adalah taat terhadap protokol kesehatan.
Baca Juga:Viral, Video Perilaku Aneh Pendaki Gunung Lawu Sebelum Akhirnya Tewas
Kontributor : Andri Yanto