Atas Nama Bangsa, Menteri ESDM Minta Proyek Smelter Freeport Dipercepat

Proyek strategis pembangunan fasilitas pemurnian (smelter) PT Freeport di Gresik, Jawa Timur diminta dipercepat.

Iwan Supriyatna
Rabu, 02 September 2020 | 07:03 WIB
Atas Nama Bangsa, Menteri ESDM Minta Proyek Smelter Freeport Dipercepat
Ilustrasi Freeport. (Shutterstock)

SuaraJatim.id - Proyek strategis pembangunan fasilitas pemurnian (smelter) PT Freeport di Gresik, Jawa Timur diminta dipercepat penyelesaiannya oleh Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.

Menurutnya, dengan adanya smelter Freeport di Gresik akan memberi manfaat nyata bagi bangsa Indonesia.

"Saya berharap proyek smelter PT Freeport ini bisa segera selesai, kita akan terus mendorong ini karena jika ini selesai, kita tinggal mendorong industri hilirnya supaya bisa berkembang," ujar Menteri ESDM Arifin Tasrif, ditulis Rabu (2/9/2020).

Pembangunan smelter PT Freeport ini dilaksanakan dalam jangka waktu 5 tahun dan direncanakan selesai pada akhir tahun 2023 mendatang. Investasi dari proyek ini adalah senilai 3 miliar dolar AS.

Baca Juga:Dirut Inalum Diusir DPR Gara-gara Freeport, Erick Thohir: Pak Orias Populer

Usai mengunjungi lokasi proyek smelter Freeport Indonesia, Menteri ESDM selanjutnya mengunjungi lokasi Proyek Kilang Tuban, satu dari tujuh proyek kilang yang ditugaskan pemerintah untuk dibangun PT Pertamina (Persero).

Menteri ESDM juga menginginkan Proyek Kilang Tuban dapat dipercepat penyelesaiannya, karena sangat dinanti-nanti oleh pemerintah.

"Pemerintah juga terus mendorong percepatan Proyek Kilang Tuban. Saya berharap Proyek Kilang Tuban juga dapat berjalan sesuai jadwal yang telah direncanakan dan diharapkan, selesai pada tahun 2026, bahkan diharapkan dapat dilakukan percepatan," katanya.

Menteri ESDM juga mengapresiasi upaya-upaya yang dilakukan PT Pertamina dan Rosneft untuk mempercepat pembangunan kilang ini sesuai dengan waktu dan target yang sudah ditentukan.

Saat ini Proyek Kilang Tuban berada pada tahap studi Engineering/General Engineerging Design (GED) dengan progres overall Basic Engineering Design (BED) mencapai 51,56 persen.

Baca Juga:Terjangkit Virus Corona, Seorang Karyawan Freeport Meninggal di Tembagapura

Proyek Kilang Tuban merupakan proyek yang sangat strategis karena pembangunan kilang minyak akan terintegrasi dengan petrokimia, dengan kapasitas pengolahan minyak mentah sebesar 300 ribu barel minyak per hari dan produksi petrokimia mencapai 3.600 kilo ton per annum (ktpa).

Adapun nilai investasinya mencapai 16 miliar dolar AS. Selain itu, Kilang Tuban juga akan memproduksi BBM dengan kualitas Euro V yaitu gasoline sebesar 80 ribu barel per hari dan diesel sebesar 98 ribu barel per hari.

"Saya yakin proyek ini menciptakan multiplier effect yang sangat besar karena target Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang cukup tinggi, yaitu minimal 40 persen, dan menyerap tenaga kerja sebanyak 20 ribu orang," kata Menteri ESDM. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini