Gubernur Khofifah Marah, Kondisi Pandemi Warganya Banyak Main Togel Online

"Mimpi besar, keinginan memang besar. Tapi caranya bisa bikin kesasar. Togel. Togel online," kata Khofifah.

Muhammad Taufiq
Kamis, 24 September 2020 | 17:36 WIB
Gubernur Khofifah Marah, Kondisi Pandemi Warganya Banyak Main Togel Online
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (Foto: Arry Saputra)

SuaraJatim.id - Di tengah kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, ternyata masih banyak warga Jawa Timur yang terbuai judi togel. Hal ini membuat Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa geram.

"Mimpi besar, keinginan memang besar. Tapi caranya bisa bikin kesasar. Togel. Togel online. Saya sudah banyak melakukan komunikasi dan saya sudah menyebar orang," kata Khofifah di sela membuka misi dagang di Dyandra Surabaya, Kamis 24 September 2020.

Dikutip dari jatimnet.com, jejaring media suara.com, mantan menteri sosial itu menyayangkan cara salah yang dilakukan warga. Padahal, pemerintah telah berupaya mengucurkan banyak bantuan.

Bantuan-bantuan itu mulai dari bantuan sosial (Bansos), bantuan langsung tunai (BLT), hingga juga dana bergulir yang diberikan kepada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), yang tujuannya untuk keluar dari kesulitan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Baca Juga:Judi Online Ramai Selama Pandemi, Omzet Billy Sampai Rp 90 Juta Sebulan

Karena itu, Khofifah meminta semua pihak ikut mengedukasi masyarakat agar tidak turut dalam cara-cara seperti itu. Judi togel tidak dibenarkan. "Saya sudah sampaikan mari ikut mengedukasi, mana lotre, mana togel, dan seterusnya. Seperti ini (togel) secara online sekarang mulai marak," ujarnya.

"Mereka bisa urunan dan seterusnya. Untuk bisa mengakses karena mungkin mereka tidak punya smartphone mungkin rombongan. Lalu pasang nomor dan seterusnya dan seterusnya," katanya.

Ia pun berharap masyarakat lebih bisa memaksimalkan dengan baik. "Saya mohon dengan hormat semua lini masyarakat saling menjaga kesehatan, ekonomi kita, ekonomi diri kita, dan sehat membelanjakannya," ungkapnya.

Menurutnya, pemanfaatan ekonomi yang tepat akan membangun sendi produktif di masyarakat. Jangan sampai di tengah upaya kebangkitan ekonomi justru ada pergerakan salah dalam mengeluarkan uang.

"Ini penting sebagai ikhtiar membangun pergerakan ekonomi produktif, dimana pola-pola yang menjerumuskan kemudian destruktif bagi masyarakat mari kita hindarkan," ujarnya.

Baca Juga:4 Hari Operasi, 16 Ribu Orang Melanggar dengan Total Denda Rp133 Juta

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah mengumumkan update proyeksi perekonomian Indonesia untuk tahun 2020 secara keseluruhan menjadi minus 1,7 persen sampai minus 0,6 persen. Sementara realisasi pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II-2020 minus 5,32 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini