SuaraJatim.id - Najib Al Falaq merupakan pemilik mobil Daihatsu Xenia penuh uang yang videonya beredar di grup-grup berbagi pesan. Mobil dengan nomor polisi S 1012 SC warna putih dengan branding gambar pasangan calon (Paslon) nomor urut 1 ini jadi polemik akhir-akhir ini.
Video mobil Najib berisi uang ini juga segera dikait-kaitkan dengan Pilkada Kabupaten Mojokerto. Buntutnya, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) setempat segera menerima laporan dan merespons dengan memanggil si pemilik mobil yang juga Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat setempat tersebut.
Najib dipanggil ke kantor Bawaslu, Jalan Raya Desa Bangsal, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto. Di sana Ia dicecar 52 pertanyaan selama 1,5 jam. Najib mengaku iseng karena senang mendapatkan uang hasil kerjanya untuk melunasi pembayaran rumah.
"Saat itu tidak ada motivasi lain, hanya iseng-iseng. Karena saya euforia, saya merasa bahagia karena uang saya terbayar dari hasil kerja. Uang hasil pekerjaan dan uang itu akan saya gunakan untuk pelunasan pembelian rumah Rp60 juta, tidak ada kaitannya sama sekali (Ikbar)," ungkapnya, dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com, Senin (5/10/2020).
Baca Juga:Dapatkah Hendi-Ita Menang Lawan Kotak Kosong? Timses: Target 90 Persen
Masih kata Najib, yang membuat video adalah temannya dan memang uang sebesar Rp 60 juta tersebut dibuat tercecer. Hasil video tersebut kemudian dibagikan ke grup whatsapp (WA) keluarganya, Kamis (1/10/2020).
Meski mengaku tak berniat memviralkan video tersebut, namun video itu juga dikirim ke grup Tim Pemenangan Ikfina Fahmawati-Muhammad Al Barra (Ikbar).
Menurutnya, video tersebut tidak ada manfaatnya karena uang itu merupakan miliknya pribadi dan untuk kepentingan pribadi. Namun ia mengaku kaget karena video tersebut ternyata dikirim ke luar grup sehingga viral.
Bahkan Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Amanatul Ummah, KH Asep Saifuddin Chalim yang merupakan ayah Muhammad Al Barra memanggilnya.
"Mobil itu saya coret-coret sendiri supaya teman-teman tim pemenangan semangat. Supaya tampil beda dengan lainnya. Tidak menyangka sama sekali, Jumat malam video ini viral. Entah siapa yang memviralkan. Video saya bikin di Desa Brayu Wetan, Kecamatan Dawarblandong. Iya (dipanggil Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah, KH Asep Saifuddin Chalim ayah Muhammad Al Barra), dimarah-marahi," urainya.
Baca Juga:Hilmi: Andai Saja Mas Gibran dan Bang Bobby Bilang Pilkada Baiknya Diundur
Menurutnya, ia sudah punya inisiatif untuk menarik video tersebut dari grup WA Tim Pemenangan. Namun ia mengaku tidak tahu jika video tersebut keluar dari grup WA Tim Pemenangan hingga akhirnya viral.
Meski sempat dipanggil KH Asep Saifuddin Chalim karena video tersebut, ia mengaku masih dilibatkan dalam Tim Pemenangan Ikbar dan akan tetap membantu semaksimal mungkin.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Kabupaten Mojokerto, Aris Fahrudin Ashat mengatakan, pemanggilan ini karena pihaknya ingin menggali informasi sedetail mungkin terkait video yang viral itu.
"Ada uang, ada kendaraan yang identik dengan salah satu pasangan calon. Jadi kami tadi menyampaikan, ada 52 pertanyaan dan sudah dijawab seadanya, sesuai dengan fakta," urainya.
Selasa (6/10/2020) , ia akan menggelar rapat pleno dengan jajaran Komisioner Bawaslu Kabupaten Mojokerto berkaitan dengan hasil klarifikasi yang dilakukan tersebut.
Aris menambahkan jika ditarik ke pelanggaran, tentunya ada peristiwa yang bertentangan melawan hukum dalam video itu. Namun hasilnya akan ditentukan dalam rapat pleno bersama jajaran Komisioner Bawaslu Kabupaten Mojokerto.
"Besok rapat, apa yang sudah kita gali malam ini akan kita bawa ke rapat pleno dengan jajaran Komisioner Bawaslu Kabupaten Mojokerto. Nanti memenuhi unsur atau tidak, itu soal nanti.
Pada prinsipnya kami memanggil yang bersangkutan, mengundang yang bersangkutan untuk kita mintai keterangan sesuai fakta sedetil mungkin, ini yang akan tentukan dalam rapat pleno. Alasannya iseng," katanya.