SuaraJatim.id - Hujan tembakan gas air mata memborbardir massa aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di kawasan Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Kota Surabaya.
Massa yang awalnya damai semakin sore semakin beringas. Di mulai dari aksi nyanyi dan melempar yel yel menolak beleid baru tersebut, massa terus bergerak maju membakar ban mobil di depan gedung.
Mereka kemudian menginjak-injak kawat berduri, lantas menjebol barikade polisi. Masa yang beringas kemudian melempari polisi dengan plastik berisi air, lalu terus berubah jadi melempar apa saja.
Pantauan SuaraJatim, dari situ polisi mulai mendesak agar massa akasi menghentikan tindakan tersebut. Tapi massa yang didominasi pelajar mahasiswa, SMK dan elemen masyarakat miskin kota itu tidak peduli.
Baca Juga:Viral, Mahasiswa ini Tidak Lupa Kerjakan Tugas Saat Ikut Aksi Unjuk Rasa
Mereka terus melawan polisi dengan melempar kayu dan batu. Sampai akhirnya polisi membubarkan kerumunan menggunakan tembakan air mata.
Apakah aksi berhenti? Tidak. Mereka lalu melawan balik melempari mobil polisi menggunakan batu dan kayu, lantas menjungkirkannya.
Melihat ini polisi semakin represif dengan memborbardir mereka menggunakan gas air mata. Polisi berpakaian preman juga nampak menangkapi satu-satu massa aksi di sana.
Kontributor : Achmad Ali
Baca Juga:Berlindung di Kampung Warga, Massa Aksi Dekat Istana Ditembaki Gas Air Mata