“Kalau mau serap aspirasi ya di warung kopi. Kalau di balai desa itu biasanya masyarakat sungkan mau ngomong blak-blakan. Nfomongnya diatur. Tidak bebas seperti di warung kopi ini,” ucapnya.
Selain itu, dia bersama jajaran perangkat desa punya keinginan untuk memberdayakan usaha kecil masyarakatnya. Termasuk warung kopi.
“Dengan ngopi dan makam gorengan gratis ini, kami berharap bisa menggeliatkan usaha kecil masyarakat. Sedangkan dana untuk ngopi dan makan gorengan gratis ini kami siapkan secara swadaya,” ujarnya.
Baca Juga:5 Makanan Ini Biasa Muncul Saat Perayaan Maulid Nabi di Indonesia