SuaraJatim.id - Belum lama dibuka sejak tutup akibat pandemi Corona, kini jalur pendakian Gunung Arjuno-Weliran kembali ditutup. Penyebabnya cuaca buruk beberapa hari ini.
Kepala Unit Pengelola Teknis (UPT) Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo Ahmad Wahyudi mengatakan pendakian ditutup sementara sejak pekan lalu, akibat cuaca buruk yang berpotensi membahayakan para pendaki.
"Kami tutup karena di puncak hujan deras, berkabut, dan angin cukup kencang," kata Wahyudi, di Kota Malang, Jawa Timur, seperti dikutip dari Antara, Jumat (06/11/2020).
Wahyudi menambahkan dengan kondisi cuaca yang cukup ekstrem dan curah hujan yang tinggi tersebut, menyebabkan jalur pendakian menjadi licin, sehingga berpotensi membahayakan para pendaki.
Baca Juga:Di Kampus Ini Mahasiswa Bisa Bayar Kuliah dengan Kelapa hingga Daun Kelor
Menurut Wahyudi, pihaknya belum memutuskan berapa lama penutupan jalur pendakian pada gunung yang memiliki ketinggian 3.339 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut. Penutupan akan dilakukan hingga kondisi aman untuk para pendaki.
"Jalur licin, membahayakan untuk pendaki. Penutupan dilakukan hingga cuaca kondusif," kata Wahyudi.
Bagi para pendaki yang telah melakukan pendaftaran online untuk pendakian Gunung Arjuno Welirang, bisa melakukan penjadwalan ulang.
Pendakian Gunung Arjuno-Welirang baru saja dibuka pada 5 September 2020 dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Jalur pendakian saat itu dibuka secara bertahap, pada tahap pertama dibuka jalur pendakian pada dua titik yakni jalur Lawang, dan Sumber Brantas.
Pos pendakian jalur Lawang terletak di Desa Wonorejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Sementara untuk pos pendakian Sumber Brantas, terletak di Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumaji, Kota Batu, Jawa Timur.
Baca Juga:Terkuak Alasan Kampus di Bali Ini Bolehkan Mahasiswa Bayar Pakai Daun Kelor
Kemudian, pembukaan tahap dua dilakukan pada 12 Oktober 2020, yakni jalur Tambaksari, yang merupakan jalur pendakian religi, karena ada beberapa petilasan atau peninggalan bersejarah seperti pekuburan dan peninggalan kuno yang dapat ditemukan pada jalur pendakian.
- 1
- 2