Perbuatan tersebut diketahui UM setelah curiga ada bekas lobang di atap plafon yang terbuat dari kesek bambu.
Awalnya UM mengira serpihan kotoran debu di atas kasur adalah debu biasa.
"Setelah rebahan di kasur dan menatap ke atas ada lobang. Tanpa pikir panjang saya ambil kursi naik ke kasur dan ternyata benar ada webcam kecil tersembunyi di atap plafon kamar," tuturnya.
Lantas dia menarik secara perlahan kabel kamera dan berusaha mengguntingnya. Saat itu pula kabel menjulur dan mengarah dari rumah pemilik kamera tersebut.
Baca Juga:Cabuli Dua Anak Kandung, Ayah di Tangerang Terancam Dikebiri
"Ternyata kamera itu milik pelapor karena rumah saya bersebelahan dengan rumah pelapor. Ketika saya tarik kabelnya, perlahan seperti ada bunyi barang jatuh di sebelah," kata UM.
Kamera inilah kemudian dijadikan barang bukti untuk dilaporkan ke Polres Sampang.
Keluarga UM sempat menanyakan baik-baik maksud dan tujuan pihak pelapor menaruh kamera di kamar pribadi.
"Bilangnya dia naruh kamera tersembunyi supaya mengetahui perilaku saya karena ngaku-nya juga anak si pelapor sering dipukuli sama saya," ucap UM menirukan ucapan pelapor.
Ia melaporkan kasus perbuatan tidak menyenangkan lebih awal sebelum pelapor buat laporan dugaan pencabulan.
Baca Juga:Gegara Keseringan Tidur Sekamar, Kesucian Bunga Direnggut Ayah Tiri
"Akan tetapi, biar aparat hukum yang memproses semua ini, mana yang benar dan salah," katanya.