SuaraJatim.id - Motif pembunuhan yang bikin geger Warga Desa Karangsuko, Kecamatan Pagelaran Kabupaten Malang pada Rabu (18/11/2020) akhirnya terkuak. Pelaku Matjikin (35) yang tega menghabisi nyawa tetangganya sendiri Dulmanan (42) mengaku melakukannya karena tidak terima dengan perlakuan korban.
Dari keterangan yang didapat polisi, pelaku membunuh korban karena kerap menggoda istrinya yang bekerja sebagai TKI di Taiwan.
“Korban ini dianggap menggoda istri tersangka yang bekerja sebagai TKW di Taiwan. Korban sering berkomunikasi dengan istri tersangka dan menjelek-jelekkan tersangka melalui percakapan pribadi di facebook,” kata Kapolres Malang AKBP Hendri Umar seperti dilansir Beritajatim.com-jaringan Suara.com pada Kamis (19/11/2020).
Lantaran korban kerap menjelek-jelekkan tersangka pada istrinya, Matjikin sampai diceraikan istrinya. Karena merasa sakit hati, tersangka kemudian mencari keberadaan korban.
Baca Juga:Mengharukan, Suami-Istri Positif Covid 19 Ini Rayakan Ultah di Rumah Sakit
“Tersangka ini sampai diceraikan oleh istrinya yang bekerja di Taiwan. Karena kesal itulah, pelaku tega menghabisi korban saat bertemu di Karangsuko,” beber Hendri.
Hendri Umar menegaskan, Matjikin bakal dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.
“Iya direncanakan. Kita kenakan Pasal 340 KUHP, pembunuhan berencana. Ancaman hukumannya 20 tahun dan paling lama seumur hidup,” katanya.
Selanjutnya, dari hasil otopsi diketahui bahwa Dulmanan menderita lima kali luka bacokan. Masing-masing di bahu serta leher bagian kanan dan kiri.
“Ada lima bekas luka. Cukup besar semua. Ada yang tembus hingga ke batang otak yang mengakibatkan putusnya aliran oksigen dan menyebabkan korban meninggal dunia,” ujarnya.
Baca Juga:Mayat Misterius Bercelana Pendek Dicor di Bawah Sepetak Ubin Rumah
Hendri pun menerangkan, motif yang dimiliki tersangka adalah dendam. Tersangka merasa kesal terhadap korban karena diduga telah membuat berantakan rumah tangganya.
“Kita dapatkan keterangan, pelaku ini marah kepada korban. Korban sering menjelek-jelekan pelaku lewat Facebook Messenger ke istri pelaku yang saat ini bekerja di Taiwan. Hingga akhirnya istri pelaku memilih menceraikan pelaku. Atas dasar tersebut, pelaku sakit hati, marah, kepada korban,” katanya.