SuaraJatim.id - Lembaga Survei Cyrus Network merilis hasil jajak pendapat elektabilitas kedua pasangan calon peserta Pilkada Surabaya, yakni pasangan Eri Cahyadi-Armuji (Er-Ji) dan Machfud Arifin-Mujiaman (MAJU).
Hasilnya, survei survei yang dilakukan oleh Cyrus Network pada 23-27 November 2020 itu mengunggulkan Er-Ji dengan elektabilitas sebesar 55,3 persen dibandingkan MAJU yang hanya sebesar 33.8 persen.
Dengan selisih elektabilitas 21,5 persen itu, Cyrus memastikan Er-Ji memenangi Pilkada Surabaya jika tidak ada masalah politik yang pelik nanti.
"Jika tidak ada tsunami politik dan kejadian luar biasa lainnya, pasangan Eri Cahyadi dan Armuji diprediksi akan memenangkan Pilkada Kota Surabaya 9 Desember nanti," ungkap Hafizhul Mizan, Chief of Consultant Cyrus Network, Senin (30/11/2020).
Baca Juga:Pilkada Surabaya, Mereka Membela Risma Saat 'Diseruduk' Banteng Ketaton
Adapun untuk jumlah pemilih mengambang masih berkisar di angka 10,9 persen. Dengan waktu tersisa yang kurang dari dua pekan dari survei, diprediksi akan sangat sulit bagi pasangan MAJU untuk mengejar ketertinggalan hampir di semua segmen demografis.
Mulai dari gender, usia, agama, tingkat pendidikan, tingkat ekonomi, sampai ke Daerah Pemilihan DPRD. Paslon Machfud-Mujiaman hanya unggul dalam segmen pemilih bersuku Madura.
Sebanyak 50 persen pemilih Madura lebih memilih paslon nomor urut 2 tersebut dibandingkan dengan paslon 1 yang hanya didukung 37 persen populasi pemilih Madura.
"Dapil 3 diprediksi akan menjadi tempat perebutan yang sengit, karena pasangan Eri Cahyadi-Armudji hanya unggul tipis di wilayah tersebut (44,6 persen vs 40 persen)," katanya.
Kendati demikian, dalam survei dengan metodologi Multistage Random Sampling yang melibatkan 400 orang responden ini juga terlihat bahwa popularitas (keterkenalan) kedua Pasangan Calon masih jauh dari angka ideal (lebih dari 90 persen).
Baca Juga:Perpustakaan Herbai di Surabaya Jadi Tempat Belajar Manfaat Tanaman Obat
Popularitas Paslon Eri Cahyadi dan Armuji hanya di angka 68,5 persen atau baru sekitar 7 dari 10 orang pemilih yang mengenal Paslon Nomor Urut 1 tersebut.
Sedangkan popularitas Machfud Arifin - Mujiaman berada di angka 57,5 persen, artinya baru sekitar 6 dari 10 orang yang mengenal Paslon nomor urut 2 ini.
Kurangnya popularitas ini masih harus menjadi pekerjaan rumah bagi masing-masing Paslon. Mengingat hampir 91,3 persen warga sudah mengetahui bahwa Pilkada akan dilaksanakan pada 9 Desember nanti, dan 94,3 persen di antaranya mengaku akan ikut berpartisipasi meskipun dilangsungkan di tengah Pandemi.
Survei Tatap Muka dengan Margin of Error (MoE) =/- 5 persen ini juga membaca alasan pemilih memilih pasangan calon. Kedua calon dipilih karena sama-sama diharapkan akan membawa perubahan (21,5 persen). Namun Eri Cahyadi-Armuji lebih unggul karena dianggap lebih berpengalaman.
"Sebanyak 9 persen pemilih memilih Paslon 1 tersebut dengan alasan berpengalaman dalam pemerintahan, sementara hanya 2,7 persen pemilih yang menganggap Pasangan Machfud-Mujiaman sebagai sosok berpengalaman," jelasnya.
Faktor partai pengusung tampak juga berperan penting. Sekitar 7 persen dari pemlih Eri Cahyadi-Armuji mengaku memilih Eri karena berasal dari Partai Politik sama dengan yang mereka dukung.