SuaraJatim.id - Bentrok antar nelayan kembali terjadi di Perairan Arosbaya, Bangkalan Madura. Namanya Khusnul Hadid (29) nelayan asal Desa Campurejo, Kecamatan Panceng, Gresik.
Korban mengalami luka serius akibat sabetan celurit. Ia kini mendapatkan perawatan serius di rumah sakit Gresik. Khusnul mendapat serangan tersebut saat mencari ikan di perairan yang masuk wilayah Bangkalan tersebut.
Dijelaskan Kasatpolairud Polres Gresik AKP Ade Masyhur, lokasi persis penyerangan tersebut ada di Perairan Arosbaya Alur Pelayaran Barat Surabaya.
Korban yang merupakan nahkoda perahu Bosquna mengalami luka bacok di kaki kanan serta jari-jari akibat kena sabetan senjata tajam.
Baca Juga:Diduga Rugikan Negara Rp 1 Miliar, Camat Duduksampean Gresik Ditahan
"Sewaktu kejadian korban bersama dua rekannya masing-masing bernama Habibi dan Sujad mencari ikan di Perairan Arosbaya Alur Pelayaran Barat Surabaya," katanya, seperti dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com, Rabu (17/2/2021).
Masyhur Ade menjelaskan, sebelum kejadian korban didatangi perahu nelayan berisi dua orang sambil membawa senjata tajam celurit. Tanpa banyak bicara, kemudian nelayan tersebut tiba-tiba mendatangi korban.
Merasa terancam, korban selanjutnya melawan menggunakan jangkar kapal. Perkelahian pun tak bisa terelakkan. Namun naas, korban mengalami luka bacok di kaki kanan jemari tangan kanan dan luka gigitan bagian dada.
"Korban bersama saksi yang merupakan crew kapal ikan itu melaporkan kejadian tersebut ke Satpolairud Polres Gresik. Selanjutnya, kami melakukan penyelidikan," paparnya.
Motif kasus penganiayaan, lanjut dia, pihaknya belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut. Jajarannya tengah melakukan penyelidikan.
Baca Juga:Nelayan Bangkalan Luka Bacok Diduga Duel Dengan Nelayan Asal Gresik
"Motif belum tahu, tapi dari keterangan beberapa nelayan waktu dulu memang di lokasi perairan tersebut, sering ada orang mengajak nelayan yang sedang mencari ikan di laut untuk menepi lalu diancam senjata tajam sambil dimintai uang denda sekitar Rp 5 hingga Rp 10 juta," katanya.
Sementara itu Pengawas Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Nelayan Campurejo Ainur Rofiq mengatakan, pihaknya sudah melakukan pendampingan serta menjenguk korban.
"Korban sudah kami jenguk. Mudah-mudahan pelakunya segera tertangkap guna mempertanggungjawabkan perbuatannya," katanya.
Tiga hari lalu, konflik antar nelayan terjadi di laut. Seorang nelayan asal Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan, mengalami luka di kepala akibat duel sesama nelayan, Minggu (14/2/2021).
Diduga, nelayan Bangkalan ini bentrok dengan tiga nelayan asal Kabupaten Gresik. Penyebab bentrokan ini disebabkan gesekan antar nelayan karena tidak terima ditegur.
Mereka tidak terima ditegur lalu adu mulut terjadi sampai akhirnya bentrok. Hal ini dibenarkan Kasatpolairud Polres Bangkalan, AKP Ludwi. Menurut dia, bentrokan bermula saat nelayan yang diduga asal Gresik menabrak perahu ikan milik nelayan Arosbaya.