Pihaknya juga mempersilakan masyarakat umum untuk turut serta menyumbang seikhlasnya, bisa berupa uang maupun makanan siap saji.
"Kami punya jargon, siapapun boleh makan, siapapun boleh sedekah. Artinya memang Rumah Makan Gratis ini kami harap menjadi ladang untuk bersedekah dan berbagi dengan sesama," ujarnya.
Lebih lanjut, perempuan 42 tahun itu mengemukakan. Para relawan sempat khawatir kehabisan persediaan bahan baku makanan. Oleh sebab itu, ia menjelaskan, relawan memanfaatkan grup WhatsApp sebagai media berbagi informasi terkait Rumah Makan Gratis.
Menurutnya, jika persediaan bahan makanan mulai menipis maka relawan akan segera berbagi informasi. Seketika itu juga akan banyak respon sehingga persediaan bahan makanan bisa dikondisikan dengan baik.
Baca Juga:Pembacok Tiga Gadis Blitar Hobinya Nonton Film Kekerasan Dan Siksa Binatang
"Ya macam-macam, ada yang menyumbang berupa sayur lodeh, lauk pauk, atau beras dan sembako. Ada juga uang," kata Andriani.
Rumah Makan Gratis buka mulai pukul 09.00 WIB sampai 14.00 WIB. Namun, Andriani katakan, makanan yang disiapkan selalu habis sebelum pukul 14.00 WIB. Ditegaskannya, pengunjung Rumah Makan Gratis hanya boleh makan di tempat, tidak boleh dibungkus.
"Kami berharap, Rumah Makan Gratis dapat terus berjalan, serta mampu menjadi inspirasi bagi orang lain agar saling berbagi meski di tengah Pandemi Covid-19," ulasnya.