Kapolri Minta Maaf Usai Dikritik Soal Larangan Media Liput Polisi Arogan

Kapolri Jendral Pol Listyo Sigit Prabowo meminta maaf setelah dikritik dari segala arah terkait telegram (TR) larangan media meliput polisi arogan.

Muhammad Taufiq
Rabu, 07 April 2021 | 09:03 WIB
Kapolri Minta Maaf  Usai Dikritik Soal Larangan Media Liput Polisi Arogan
Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo (Suara.com/Novian)

SuaraJatim.id - Kapolri Listyo Sigit Prabowo meminta maaf setelah dikritik dari segala arah terkait telegram (TR) mengejutkan yang berisi larangan media tidak menyiarkan atau meliput tindakan polisi arogan.

Dalam telegram itu dijelaskan kalau larangan itu bertujuan untuk memperbaiki citra polisi. Sehingga liputan media terhadap aktivitas polisi harus positif dan humanis. Ujungnya, TR tersebut segera menuai badai kritik dari organisasi wartawan.

Organisasi wartawan hingga pegiat sosial segera tentu saja terkejut dengan TR yang datangnya tiba-tiba tersebut. Apalagi sebelum TR muncul, terjadi sejumlah peristiwa yang sempat gaduh terkait kekerasan yang dialami seorang wartawan di Surabaya.

Namun tak lama setelah banyak menuai kritikan, Kapolri langsung memutuskan untuk mencabut TR tersebut. Ini menjadi TR tercepat dan tersingkat diterbitkan lalu dicabut kembali.

Baca Juga:Telegram Larang Media Siarkan Arogansi Polisi Diprotes, Kapolri Minta Maaf

Kapolri juga menyampaikan permintaan maaf atas terbitnya Telegram larangan media yang menimbulkan multitafsir di masyarakat yang diartikan media dilarang meliput upaya dan tindakan arogansi Polri.

Kapolri dalam keterangan tertulisnya, Selasa (6/4/2021) malam mengatakan, dicabutnya Telegram tentang larangan media tersebut sebagai wujud Polri tidak anti-kritik, bersedia mendengar dan menerima masukan dari masyarakat.

"Dan sekali lagi mohon maaf atas terjadinya salah penafsiran yang membuat ketidaknyamanan teman-teman media, sekali lagi kami selalu butuh koreksi dari teman-teman media dan eksternal untuk perbaikan insititusi Polri agar bisa jadi lebih baik," kata Kapolri, seperti dikutip dari Antara.

Mantan Kabareskrim Polri itu meluruskan informasi terkait Telegram Kapolri Nomor ST/750/IV/HUM.3.4.5./2021 tertanggal 5 April 2021, dan mencabutnya dengan menerbitkan Telegram Nomor ST/759/IV/HUM.3.4.5./2021 tanggal 6 April 2021.

Sigit menjelaskan, niat dan semangat awal dari dibikin-nya surat telegram tersebut yakni meminta agar jajaran kepolisian tidak bertindak arogan atau menjalankan tugasnya sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku.

Baca Juga:6 Fakta Larangan Media Siarkan Arogansi Polisi yang Kekinian Dicabut

Jendral bintang empat itu menginstruksikan agar seluruh personel kepolisian tetap bertindak tegas, tapi juga mengedepankan sisi humanis dalam menegakan hukum di masyarakat.

News

Terkini

PDI Perjuangan acap kali merespons segala isu menggunakan bahasa simbol. Termasuk ketika Jokowi-Mega bertemu.

News | 10:06 WIB

Kedepan, Khofifah menyampaikan Pemprov Jatim akan terus mengoptimalkan berbagai program untuk pembangunan di tingkat desa.

News | 19:34 WIB

Masa pendaftaran bakal calon legislatif sudah dekat. Satu per satu partai politik pun mulai melakukan penyaringan kepada kader mereka yang akan diterjunkan dalam Pemilu.

News | 15:40 WIB

Laga pekan ke-31 Liga Indonesia antara Persik Kediri vs Persebaya Surabaya berhasil dimenangi Persik dengan sekor 1-0 kemarin, Sabtu (18/03/2023) petang.

News | 10:36 WIB

Dugaan kasus Formula E Jakarta terus diselidiki oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kasus ini mencuat berdasar aduan dari masyarakat.

News | 09:59 WIB

Baru-baru ini sebuah video viral di media sosial. Seorang pria berseragam TNI nampak berteriak-teriak di kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Magetan.

News | 09:47 WIB

Seorang pria terekam kamera CCTV saat tengah mencuri bibit durian di halaman rumah warga. Peristiwa itu terjadi di Desa Kencong, Kecamatan Kepung, Kediri, Jawa Timur.

News | 09:36 WIB

Polisi terus menelusuri sejumlah aset berupa rumah milikWahyu Kenzo dan Raymond Enovan yang merupakan tersangka kasus penipuan investasi robot trading Auto Trade Gold (ATG)

News | 18:10 WIB

OPOP adalah program peningkatan kesejahteraan masyarakat berbasis pondok pesantren.

News | 10:05 WIB

Anies Baswedan berkunjung ke SWK Kota Surabaya, Jumat (17/03/2023). Calon presidennya Nasdem dan dua prtai koalisinya itu menemui simpatisannya di Kota Pahlawan.

News | 18:55 WIB

Pemilihan Kepala Desa Manggaan Kecamatan Modung Kabupaten Bangkalan Madura Jawa Timur ( Jatim ) digemparkan dengan aksi kekerasan yang dilakukan calon keadesnya.

News | 18:00 WIB

Pengakuan mengejutkan disampaikan Anies Baswedan, bakal calon presiden yang diusung Partai Nasdem dan koalisinya: Demokrat serta PKS, saat kunjungan perdana ke Kota Surabaya.

News | 17:45 WIB

Dalam beberapa pekan belakangan ini masyarakat Jawa Timur ( Jatim ) digaduhkan dengan banyak insiden bentrokan remaja, terutama para pendekar perguruan silat.

News | 17:20 WIB

Sebuah video yang memperlihatkan sejumlah wanita tengah menyusuri tebing batu di kawasan Air Terjun Tumpak Sewu atau Coban Sewu Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo.

News | 16:48 WIB

Desa Mandiri di Jawa Timur, per Juli 2022 mencapai 1.490 desa.

News | 12:30 WIB
Tampilkan lebih banyak