SuaraJatim.id - Bencana alam akibat siklon tropis baru-baru ini meluluhlantakkan sejumlah wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT). Mulai dari bencana banjir bandang, longsor dan badai.
Data terbaru dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Rabu pukul 14.00 WIB, jumlah korban jiwa akibat rentetan bencana alam di NTT itu mencapai 124 orang.
Perinciannya, sebanyak 67 orang meninggal di Kabupaten Flores Timur, 20 orang di Kabupaten Lembata, 21 orang di Kabupaten Alor, tiga orang di Kabupaten Malaka.
Kemudian dua orang meninggal di Kabupaten Sabu Raijua, serta masing-masing satu orang di Kota Kupang, Kabupaten Kupang, dan Kabupaten Ende.
Baca Juga:Layanan Grup Telkom di NTT Masih Terganggu Akibat Siklon Tropis Seroja
"Sekali lagi, data sangat dinamis dan akan terus kami update (perbarui)," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam konferensi pers secara virtual di Graha BNPB di Jakarta, dikutip dari Antara, Rabu (07/04/2021).
Selain itu, menurut Raditya, masih ada 74 orang yang dilaporkan hilang akibat bencana alam di wilayah Nusa Tenggara Timur.
Banjir, tanah longsor, dan angin kencang yang terjadi akibat Siklon Tropis Seroja juga menyebabkan 129 orang terluka dan memaksa 13.230 warga mengungsi di Nusa Tenggara Timur.
Di wilayah Nusa Tenggara Timur, Siklon Tropis Seroja menyebabkan angin kencang, tanah longsor, banjir, dan gelombang pasang di Kabupaten Flores Timur, Malaka, Lembata, Ngada, Sumba Barat, Sumba Timur, Rote Ndao, Ende, Sabu Raijua, Alor, Kupang, Belu, dan Timor Tengah Utara serta Kota Kupang.
"Pemerintah pusat dan Pemda NTT serta instansi terkait terus berupaya melakukan penanganan darurat," kata Raditya.
Baca Juga:3 Kabupaten di NTT Masih Terisolir, Listrik Mati, SPBU Belum Beroperasi
Ia juga menyampaikan bahwa Siklon Tropis Seroja diperkirakan sudah berada di wilayah Samudera Hindia di sebelah barat dari Australia dan selatan dari Indonesia.
"Kecepatan angin dapat mencapai 83 km per jam. Siklon terus bergerak ke arah barat daya dengan kecepatan pergerakan 24 km per jam dengan kekuatan tetap selama 24 jam ke depan," katanya.
Menurut prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika pada Rabu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi mengguyur wilayah Jawa bagian tengah hingga Bali dan Nusa Tenggara Barat.