SuaraJatim.id - Universitas Airlangga (Unair) akan mengerahkan satu unit Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA) untuk membantu korban bencana musibah banjir di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menurut rencana RSTKA bakal diberangkatkan pada Jumat (9/4/2021) untuk mengemban misi kemanusiaan tersebut.
“Setelah rapat cepat dengan seluruh jajaran RSTKA, kami memutuskan untuk memberangkatkan kapal pada Jumat besok pukul 15.30 WIB (9/4/2021),” kata Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) Surabaya, Prof Budi Santoso kepada Beritajatim.com-jaringan Suara.com pada Rabu (7/4/2021).
Dekan FK Unair yang biasa disapa Prof Bes ini, mengemukakan pemberangkatan RSTKA ke NTT merupakan misi komprehensif yang mencakup seluruh aspek kemanusian.
Baca Juga:Wamenkes RI Sebut Penanganan Bencana di NTT Terapkan Prokes Covid-19
Sehingga semua bantuan baik berupa kedokteran untuk menyelamatkan para korban dan kesehatan, pemulihan psikologi untuk memberikan trauma healing, kemudian pengadaan air bersih, serta membangkitkan kembali sektor ekonomi yang lumpuh dan beberapa misi lainnya menjadi tujuan dalam misi kemanusiaan yang diemban RSTKA.
“Di dalam misi RSTKA ini terjaring multi disiplin ilmu, tidak hanya FK saja yang berangkat, tapi juga dari fakultas lainnya, seperti psikologi, sains teknologi, humaniora, ekonomi bisnis yang saling bersinergi untuk penanganan musibah,” terang Prof Bes.
Prof Bes juga mengatakan, RSTKA mendapatkan banyak bantuan dan donasi serta relawan untuk terus memberi sumbangsih dalam mengatasi bencana di seluruh Indonesia.
“Alhamdulillah, meski kapal baru saja datang dari Mamuju Majene belum sampai dua minggu, tetapi Jumat besok sudah akan berangkat lagi ke NTT. Dan karena niatan kita baik, maka banyak bantuan dan donasi masuk sehingga kita tidak kekurangan pasokan logistik maupun obat-obatan,” katanya.
Baca Juga:Mensos Tinjau Langsung Kebutuhan Dasar Korban Bencana di Adonara