Pelajar SMA Ini Dikeluarkan dari Sekolah Gara-gara Hina Palestina di TikTok

Pelajar SMA berinisial MS (19) di Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu dikeluarkan dari sekolahnya gara-gara menghina Palestina di media sosial TikTok.

Muhammad Taufiq
Rabu, 19 Mei 2021 | 11:24 WIB
Pelajar SMA Ini Dikeluarkan dari Sekolah Gara-gara Hina Palestina di TikTok
Siswa SMA di Bengkulu hina Palestina dikeluarkan dari sekolah [Foto: Antara]

Tindakan sekolah yang memutuskan mengeluarkan MS mendapat sorotan dari aktivis perlindungan perempuan dan anak. Direktur Pusat Pendidikan Perempuan dan Anak (PUPA) Susi Handayani mengatakan mengeluarkan MS dari sekolah adalah bentuk penghukuman yang seharusnya tidak lagi diberikan kepada anak sesuai dengan UU nomor 35 tahun 2014 Perubahan atas Undang-Undang nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

"Pertama kita semua mengakui apa yang dilakukan anak itu salah tapi yang diberikan seharusnya sanksi yang berdampak baik bagi anak, bukan hukuman. Karena semangat UU Perlindungan Anak tidak ada lagi hukuman bagi anak," kata Susi.

Bentuk sanksi yang dapat diberikan kepada anak itu menurut Susi antara lain membuat konten pendidikan di media sosial yang ia gunakan dalam durasi tertentu sehingga bentuk sanksi itu mencerahkan bagi dirinya dan pubik.

Ia menilai, kebijakan mengeluarkan anak dari sekolah adalah pola penghukuman karena mengacu pada poin-poin pelanggaran tata tertib sekolah dan hukumannya adalah dikeluarkan dari sekolah dimana seharusnya pola ini tidak diterapkan lagi dalam sistem pendidikan yang memerdekakan.

Baca Juga:Dikecam Dunia, PM Israel Minta Beberapa Hari Lagi Akhiri Serangan di Gaza

Selain itu menurut Susi, dalam mediasi dengan berbagai pihak yang digelar beberapa hari lalu, MS seharusnya juga memiliki pendamping karena dalam posisi hanya didampingi orangtua maka posisi MS sangat lemah dan hanya menerima semua keputusan yang ditimpakan padanya.

"Saat anak dihadirkan dalam proses mediasi seharusnya didampingi karena dia dihadirkan sebagai orang yagn bersalah tentu ada tekanan psikologis. Maka semua hal dia terima karena posisinya lemah," ujarnya. ANTARA

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini