SuaraJatim.id - Kabar duka datang dari Surabaya. Jurnalis senior sekaligus pendiri yang sekarang menjabat Direktur Utama Radio Suara Surabaya, Errol Jonathans meninggal dunia.
Ungkapan bela sungkawa deras mengalir dari kolega, termasuk dari Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Ia menyampaikan duka cita mendalam Mas Errol, sapaan akrab mendiang.
Dalam berdukanya, Eri Cahyadi mengenang almarhum adalah sosok berintegritas yang memiliki dedikasi tinggi di bidangnya.
"Selamat jalan, Pak Errol. Surabaya kehilangan, Indonesia kehilangan. Semoga mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Amin," kata Eri.
Baca Juga:Ikut TC Timnas Indonesia di Dubai, Bek Persebaya Cedera Lutut Parah
Errol Jonathans tutup usia sekitar pukul 11.06 WIB, Selasa (25/5/2021) dalam usia 63 tahun. Pria yang berkecimpung di Radio SS FM selama 30 tahun itu meninggal karena sakit di RS Husada Utama (RSHU) Surabaya, setelah dirawat sejak Lebaran 2021.
Eri menyampaikan, bahwa almarhum telah memimpin Radio Suara Surabaya dengan berbagai inovasinya. Dengan kepemimpinannya inipun Radio Suara Surabaya mampu bertransformasi dengan begitu luar biasa.
"Sehingga menjadi percontohan nasional tentang bagaimana praktik jurnalistik berbasis warga diterapkan untuk mewujudkan kehidupan kota yang lebih baik," katanya.
Bahkan Eri juga mengakui, bahwa inovasi-inovasi yang digagas oleh almarhum tersebut, telah mendorong berbagai aspirasi warga, informasi, dan kabar dari penjuru Surabaya tersampaikan.
"Ini memberikan masukan juga bagi Pemkot Surabaya untuk mengambil langkah-langkah perbaikan," ungkap dia.
Baca Juga:Ya Allah! 2 Pelajar SMK Widang Tuban Tewas Terpental Diseruduk Pikap
Apalagi, berkat informasi yang disampaikan warga melalui Radio Suara Surabaya itu juga seringkali memiliki impact yang begitu besar. Seperti di antaranya adalah berhasil menggagalkan beberapa kasus kejahatan di Surabaya.
"Kita juga sering mendengar gotong-royong informasi dari warga melalui Radio Suara Surabaya sukses menggagalkan pencurian mobil, penculikan anak, dan berbagai aksi kejahatan lainnya," katanya.
Kontributor : Dimas Angga Perkasa