"Di Warkop sendiri belum ada survei yang menunjukan adanya klaster Covid sendiri, makanya kita sangat menyayangkan kalau ini sampai diteruskan jam malam," ujarnya.
Ia menerangkan, lanjut Husein, jika Paguyuban Warkop Surabaya sudah mengirimkan surat, bahkan sudah bertemu dengan Wali Kota Surabaya dan BPB Linmas Surabaya.
"Minggu kemarin kita juga mengirim surat ke Wali Kota, dan kami hanya ditemui oleh BPB Linmas, pak Irvan, menjanjikan kita untuk temen-temen Warkop melakukan presentasi gimana dan apa yang berdampak ke temen-temen pengusaha Warkop,"
"Terus terang, bukan hanya Warkop saja, tapi mitra warkop pun turut terdampak, seperti yang menyetorkan gorengan, kerupuk, sangat terdampak. Biasanya mereka laku 100, saat ini hanya 20. Artinya kalau 1 warkop punya mitra 10 orang lebih, berapa orang yang merasakan pengaruh dari pemberlakuan jam malam ini," tambahnya.
Baca Juga:Rocky Gerung Klaim Jokowi dan Khofifah Ingin Habib Rizieq Bebas, Ini Alasannya
Kontributor : Dimas Angga Perkasa